"Hey, Tin jangan lupa pakai masker kalau mau keluar rumah, emang mau kemana sih malam-malam?," suruh Rita kepada tetangganya Tini yang hendak pergi.
Malam itu Tini yang baru saja menerima upah pertamanya dari kantor tempatnya bekerja, hendak mengunjungi mall terdekat untuk makan bersama dengan kekasih barunya.
"Halah, berisik aja kamu Rit, aku mau malam mingguan sama pacar baruku, lagian apa sih kamu Rit, aku ini udah kuat, gak bakal kena virus, virus apa itu, corona? orang aku udah divaksin kok kemarin di kantor, makanya jangan jadi pengangguran biar bisa vaksin gratis, heh" jawab Tini angkuh.
"Aduh Tin, Vaksin itu belum tentu menjamin kamu gak bakal ketularan, mending nurut deh sama pemerintah, daripada kamu nanti yang rugi, kasian keluargamu, apalagi kan sekarang ada PPKM Darurat, bisa didenda lho, lagian percuma ke mall sekarang udah pada tutup," ucap Rita.
"Halah, banyak bicara aja kamu Rit, kamu iri kan gak ada yang ngajak ngedate ke mall makanya bilang mall udah tutup, emang apaan sih PPKM Darurat ?," jawab Tini membantah.
"Makanya jangan kudet, gak tau info kan, PPKB Darurat itu program baru dari pemerintah, buat menekan jumlah kasus positif COVID-19, mulai tanggal 3-20 Juli wilayah Jawa dan Bali, jadi percuma kamu ke mall jam segini, udah tutup," terang Rita.
"Mall kan biasanya tutup malam, masa baru jam delapan tutup, ngarang kamu ya?," bantah Tini.
"Dibilangin kok ngeyel, waktu PPKM Darurat itu, semua mall wajib tutup jam delapan malam, jadi percuma kamu ke sana sekarang, malah kena denda lho, gak pakd masker, keluar malam," ucap Rita.
"Halah, aku gak percaya, udah didatengin pacarku tuh, dadah," Tini meninggalkan Rita begitu saja.
Malam itu kota benar-benar sepi, mall dan kafe sudah tutup. Tini dan kekasihnya tidak jadi makan malam, mereka justru bertemu dengan beberapa petugas kepolisian di jalan. Benar apa yang dikatakan Rita, mereka tertangkap dan didenda, karena melanggar banyak peraturan baru yang telah ditetapkan.