Damai yang Ku Rindukan

Munirah | Budi
Damai yang Ku Rindukan
Ilustrasi Orang Keadaan Damai (Pixabay/805)

Ku termenung pada belenggu kenyataan,  dalam hemburan perbedaan yang tidak merasakan kedamaian dan ketenangan. 

Ku memulai pada diriku melihat kenyataan, entah mataku yang buram melihat rumah pancasila dalam keadaan sedang diobok-obok oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. 

Mereka hanya bisa tertawa,  sementara rakyat yang menjadi korban. 

Semangat pancasila kini hanya menjadi pajangan,  walaupun cita-cita revolusi belum usai. 

Entah bagaimana kesedihan para pejuang pendahulu bangsa ini, melihat anak cucunya yang mabuk dalam arus zaman dan saling bertengkar satu sama lain. 

Ku buka lembaran-lembaran murnihnya cita-cita bangsa ini, tetapi pancarannya hilang ditelan bumi. 

Apakah kerinduanku untuk kedamaian masih ada? 
Apakah ada generasi berani menggali cita-cita bangsa yang ditelan bumi? 
Apakah rinduku ini bukan hanya impian disiang hari? 
Biarlah waktu yang menjawabnya!

Karena Indonesiaku, tempat aku mengarungi kehidupan di negeri yang kara raya ini.  

Biarlah rinduku ini, terkubur dalam bayangan bersama keindahanmu Indonesiaku. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak