Kulihat Kupu Kupu Malam... Terbang meliuk di atas gelas-gelas Kopi Hitam
Lalu hinggap di bawah sorot lampu temaram
Kulihat Kupu Kupu Malam... Terbang menari di antara alunan musik berdentam
Lalu hinggap di ujung batang rokok setengah padam
Kulihat Kupu Kupu Malam... Terbang menggelinjang di kolong-kolong warung kayu yang suram.
Lalu hinggap di jendela bilik kamar yang kusam
Kulihat Kupu Kupu malam... Terbang lincah di atas bedak tebal, gincu merah, dan cermin buram
Lalu hinggap di reotnya atap pondok lusuh remang-remang
Kulihat Kupu Kupu malam... Terbang menari di dalam birahi yang mengeram
Lalu hinggap di atas bibir merona mendesah haram
Kulihat Kupu Kupu malam... Tersingkir dari taman bunga cerah nan riang.
Dan terbuang dari hamparan kebun sari yang cemerlang
Lalu mengepak di buasnya rimba liar yang kelam
Menahan Tangis di belantara asing yang kejam
Kulihat Kupu Kupu malam... Diserbu lalat-Lalat kotor di limbah buangan yang hitam
Dihisap lintah- lintah di kubangan parit yang legam
Dikelilingi cacing cacing lapar bermuka kasam
Lalu Menukik dalam gonggongan anjing yang buas mengancam
Kulihat Kupu Kupu malam... Lelah mendaki bukit terjal cadas nan seram
Arungi gelap dengan seribu luka yang dalam
Kulihat Kupu Kupu malam... Senyum bersinar di balik rintihan jiwa yang mencekam
Batin tersiksa dalam gundah resah menghujam
Diguyur hujan deras dan petir menghantam
Di bawah guntur dan kencangnya angin mendekam
Kulihat Kupu Kupu malam... Kepak sayapmu kini nyaris terbenam karam
Ketika kabut malam yang pekat semakin muram
Kala suara hati makin redup hampir menghilang
Berganti embun pagi sambut mentari baru lirih menjelang
- CHRISTOF NATA 10 JULI 2021 -