Kala itu terdengar sebuah lirik lagu yang membuat saya termenung, yang membuat saya berfikir untuk berusaha menyangkal
dan betapa kerasnya saya berusaha menolak untuk beranjak
Enggan menyicip masa sulit yang dikisahkan didalamnya
Semakin saya menyangkal, kian kukuh saya menghindar, makin tersadar bahwa transisi akan selalu ada
Rasanya getir, pahit dan manis yang datang secara bersamaan Namun, bukan itu inti dari penjajakan hidup dan cinta
Terlebih, kita bukanlah anak-anak lagi, yang mengandalkan tangis untuk sebungkus jajanan di pinggir jalan
Meski terkadang saya ingin sekali merengek hanya untuk sebuah pelukan
Namun sekarang.. tak lagi bisa
Perlu ada daur hidup yang kekal
Datang dan pergi
Jumpa dan pisah
Awal dan akhir, untuk kemuadian diawali lagi diakhiri lagi...
Lagi dan lagi
Sekarang, hanya tersisa perasaan ini di sebuah persimpangan jalan.
Terserak dihantam laju waktu, deru perubahan, terpikir mengajak segenap hati dan raga untuk tidak terlindas rasa
Sulit rasanya
Namun, akan lebih menjadi seseorang yang tak berguna jika saya tak mau beranjak dari kondisi yang memuakan ini
Berlari mengejar bulan lebih baik rasanya daripada harus berhenti disini.