Surat Pendek Malam Hari

Munirah | Eko Saputra
Surat Pendek Malam Hari
Ilustrasi Tulisan Indah. (pixabay.com/1362879)

Malam pun datang, menjadi ruang bagi kumpulan rindu yang terpendam

Rindu-rindu yang kupungut dari pagi hingga sore

Kukirim satu untukmu

Melewati jalanan yang pernah kita lalui, mengetuk pintu rumahmu, kudoakan agar menembus dadamu

Satu rindu saja cukup

Itu kuat sampai besok, ketika kita bertemu lagi, di tempat yang sama, dalam nuansa yang selalu sama,  tak ada ubahnya

Pejamkanlah matamu malam ini

Jangan kantuk itu kau tahan, nanti ia sakit

Matamu terlalu indah untuk menahan beban

Tidurlah, bersama rindu yang kutitip, bawa dia ke alam mimpimu

Nanti pagi kau ceritakan bagaimana tingkahnya

Malam ini aku masih bercerita, kepada angin yang berkejaran di luar, agar ia berlari kepadamu, menyampaikan satu kata sayangku sebelum kau tidur

Semoga ia sampai tepat waktu, sebelum kau tutup pintu yatim

Aku belum ingin terpejam sekarang, dan tidak ingin

Aku tak mau jika bukan kau yang mampir ke mimpiku

Bagiku, tak ada hal yang lebih indah di alam sana,

selain raut wajahmu yang tenteram

Tetapi kau tidak selalu muncul

Meski begitu, akan kujumpai kau dengan nyata tiap pagi

Malam kian larut

Kau pasti telah lelap

Tidurlah dengan tenang

Suatu kelak aku menemani, di sisimu, menyatu

Pekanbaru, 2019

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak