Langkah lemah tungkai yang tertatih
Tak lagi mengingat arti kata letih
Pias pucat rupa yang semakin putih
Walau tak terdengar bibir yang merintih
Teringat kala asa menuju mekar
Dalam angan yang terajut bagai anyaman tikar
Tak peduli pada ketakutan berlabel sukar
Menancap tegak bagai pohon bertumpu akar
Rebah punggung beralaskan papan
Sepanjang waktu mengukir harapan
Terombang-ambing hebat dalam luapan
Walau semua dapat pupus dalam satu kedipan
Ketika suara pekak bagai dentum petasan
Menantang mimpi bagai sebuah pembalasan
Membawakan dengan nyata sederet pesan
Bahwa segala mimpi membutuhkan banyak wawasan
Mencerna kehidupan dalam aneka kisah
Di tengah rasa hangat yang perlahan berubah basah
Menyebar cemas yang berkembang menjadi gelisah
Berkumpul menumpuk rasa bernama resah
Warta kegagalan menyambar bagai petir
Membakar dan membuktikan segala khawatir
Perlahan airmata jatuh berbutir- butir
Menangisi kenyataan yang berubah getir
Dalam kesendirian yang tak bertepi
Berakhir dalam sesal di tengah sepi
Merelakan dan melepaskan semua mimpi
Menyembunyikan dan menyimpan semua dengan rapi
Mencoba bangkit dari mimpi yang pudar
Mencari cahaya yang berpendar-pendar
Dengan satu keyakinan tempat bersandar
Menghadapi tantangan dan bukan menghindar
Satu kekuatan bertajuk tekad kuat
Tak ingin selamanya berlabel melarat
semua upaya bukan setengah-setengah
Namun tanpa maksud menjadi pongah
Meski tujuan terasa demikian jauhnya
Tak akan menyurutkan yakin langkahnya
Selangkah demi selangkah bergerak ke depan
Terpenting adalah memastikan pergerakan
Tak mengapa dimana kelak terhenti
Asal tak berdiam di tempat semula berdiri
Karena hidup ini tentang sebuah perjuangan
Bukan sekedar membayangkan angan-angan
Borneo, September 2021