Angin berhembus tenang, sejuk terasa diraga menusuk damai ke dalam jiwa
Di tengah-tengah hamparan ladang di antara pepohonan yang teramat rindang
Terdengar kicau sang burung camar membentuk sebuah nada yang begitu lirih di telinga
Aku adalah seorang penggembala
Banyak menghabiskan waktu bersama para sahabatku
Yaitu domba-domba warisan bapak.
Sore menjadi bagian favorit dalam hidupku
Bisa menikmati sejuknya udara sebuah desa dengan sedikit pancaran sinar matahari yang berkilau di antara rongga-rongga daun yang berayun
Matahari yang tidak akan lama lagi akan tenggelam
Bergantian tugas dengan sang ratu malam, kusebut Ia rembulan
Bagiku keindahan semesta selalu teramat sayang untuk dilewatkan
Diciptakan dengan sangat sempurna oleh tangan Tuhan
Menjadikan alam sebagai simbol kasih sayang
Hembusan angin berubah seketika
Sejuknya kini membawa aroma harum parfum
Wanginya menusuk dari indera penciuman hingga masuk ke dalam dada
Membuat jantung seketika berdebar begitu hebat
Aku menoleh tanpa aba-aba
Mencari sumber wujud wanginya
Kucoba untuk mengikuti arahnya, berjalan perlahan keselatan
Kudapati sosok manusia yang terlihat sebaya denganku
Bermain tawa dengan ilalang, di sampingnya kupu-kupu sedang merayu
Parasnya sudah tak asing bagiku, Ialah si bunga desa
Dengan lipstik merah muda, begitu banyak pria yang tergoda
Berjalan begitu anggun dengan rambut yang terurai turun
Rasanya tak pernah bosan untuk dipandang
Ia mekar diantara ilalang.
Di balik pepohonan yang rindang akan dedaunan diantara akar yang menjulang
Terlintas dibenakku untuk memetiknya satu
Menjadikan Ia sebagai menantu ibu
Aku sangat ingin menjaga bunga itu
Merawatnya hingga tumbuh mekar disampingku
Aku halu.
Pada kenyataannya aku hanyalah sebuah kotoran kuku
Manusia kerdil yang tak pernah mungkin bisa Ia lihat
Pikiran-pikiran itu seketika datang mematahkan semangat
Tapi ketika ku sadar bahwa Ia sedang menatap, ku anggap itu sebagai sebuah obat
Membuatku teringat akan sesuatu yang begitu hebat
Kurasa hanya perlu lebih keras berusaha,
Berusaha untuk selalu mendekatkan diri kepada sang pencipta
Merayu agar bisa mendapatkan hati ciptaannya
Berusaha dengan segala yang kubisa, dan menyerahkan jalan itu kepada-Nya
Tuhan sang maha kuasa
Pencipta alam semesta dan segala isinya
Menciptakan manusia sebagai makhluk yang sempurna
Semua sama di matanya.
Dan sore ini di pelataran surga dunia
Atas nama diriku sendiri dan atas perasaan yang diwakilkan oleh hati
Menjadikan alam sebagai saksi
Aku tidak akan berhenti memperjuangkan segala yang ingin aku perjuangkan
Aku akan selalu bersyukur dengan keadaan
Terima kasih atas semua yang telah diberikan
Terima kasih untuk jalan yang telah kau takdirkan
Terima kasih, Tuhan.