Malam ini di atas bukit bumi Jawa hanya ada kau, aku dan gemerlap lampu desa yang terlihat begitu menakjubkan oleh sepasang bola mata
Bahkan satu gambar telah kuambil, indahnya nampak seperti indah senyummu
Obrolan-obrolan masa lalu yang lucu, seakan-akan memaksaku untuk tetap bersamamu
Kau tak tahu bahwa kau telah berhasil mengambil hatiku
Diujung malam ketika aku kedinginan
Ada cahaya yang kau berikan padaku, menghangatkanku
Kita tahu orang akan datang dan pergi begitu saja
Bahkan mungkin kau pun juga akan pergi di sisiku pagi nanti
Dunia mungkin tidak akan pernah mengetahui hal ini
Tentang aku yang mengagumimu, abadi
Satu gambar yang kuambil di atas ketinggian, di puncak alam yang diciptakan tuhan
Adalah sebagai bentuk kenangan jika kelak aku merindukanmu
Meskipun segalanya telah terekam jelas dalam memori ingatanku
Alam ini mempunyai keindahan yang setara dengan dirimu, sama-sama dalam bentuk yang begitu sempurna
Maha besar Tuhan dengan segala kuasanya
Bintang-bintang pun di atas sana tak mau berhenti memamerkan keindahannya
Menghipnotisku dengan segala pancaran kilaunya
Membantuku menghidupkan suasana bersamamu
Rasanya, aku telah sangat jatuh cinta
Tuhan, bagaimana caranya aku mengungkapkan?
Aku kehilangan keberanianku, hanya karena keterbatasanku
Tak bisa mengungkapkan semua yang ada dan terasa di lubuk hatiku
Andai saja kau tahu, ketika aku meraih tanganmu dan menggenggamnya dengan erat
Itu adalah bentuk energi dari apa yang sedang kurasakan, menyalurkan semuanya untukmu
Mengungkapkan perasaanku dengan tanpa kata-kata
Berjalan bergandengan, tanpa tujuan, ditengah malam dengan hamparan sejuta keindahan
Biarlah semesta menjadi saksi tentang rasaku yang tak kunjung terungkap
Daun-daun yang berayun seakan mengejek dan mentertawakan secara halus
Tapi tidak ada yang bisa kubuktikan padanya, aku rasa aku ketakutan
Bukan karena takut kehilangan, lebih kepada takut tak bisa melepaskan
Melepaskan sesuatu yang aku sendiri tidak pernah memilikinya
Sangat mustahil rasanya menerimamu dibahagiakan oleh orang lain
Tapi takdir menuntutku dewasa, meskipun hati dan sifatku masih seperti balita
Jika pagi akan mengambilmu dari sampingku
Biarlah malam ini menjadi puncak syukurku
Apa yang aku berikan hanya sebentar untuk di genggam
Tapi aku akan terus hidup untuk perasaan ini
Cahaya yang kau tinggalkan untukku, akan terus bersinar
Selebihnya biarlah aku selalu menjadi temanmu
Melihat senyuman di antara kebahagian dirimu yang turut menyertaiku