Dengan semua miliknya yang sangat terbatas
Tak menghalanginya untuk berpikiran luas
Dan demi segala impianya yang tinggi
Kampung yang dicintainya ditinggal pergi
Tiba di kota besar yang terasa amat asing
Dimana semua peristiwa membuatnya pusing
Tak banyak yang dibawanya sebagai bekal
Ketakutan bahwa semua mimpinya segera tercekal
Namun tekad yang kuat telah membulat
Keraguan ditepis dan diusir secepat kilat
Kecemasan dilukis ulang oleh kesabaran
Dalam ketakutan, senyuman menjadi penyamaran
Perlahan kabut kemiskinan terbang
Membesarkan hati yang pernah bimbang
Semua impian yang menjadi nyata
Mewujudkan semua yang diminta
Dulu kakinya tenggelam dalam lumpur sawah
Kini bersepatu kulit mahal nan mewah
Dulu ia tidur di atas dipan yang nyaris lapuk
Sekarang ia berbaring di atas kasur indah dan empuk
Dulu setiap hari ia berlari-lari menggembala ternak
Kini ia hanya sesekali membayangkannya dalam benak
Dulu kawannya bepergian adalah sepeda tua
Sekarang tiap kali mengingatnya ia tertawa
Dulu sering ragu apakah hari ini akan makan
Sekarang sering kebingungan oleh banyaknya pilihan
Dulu ia harus sangat berhemat membelanjakan uang
Kini ia tak pernah pusing dengan harga barang
Hidupnya sekarang tak lagi sama
Semua putaran cerita lalu terasa sangat lama
Walau keadaan begitu jauh berbeda
Bagai putaran cepat sebuah roda
Tetapi ia masih orang yang seperti dulu
Yang meyakini setiap masalah akan berlalu
Apapun yang datang menghadangnya
Tak pernah ragu untuk menghadapinya
Borneo, Oktober 2021