Kaki-kaki para bocah kecil melangkah cepat
Melintasi tanah-tanah berbatu yang keras padat
Sesekali mereka bertemu kubangan pekat
Dengan gerak ringan mereka meloncat
Kaki-kaki kecil yang lincah berlari riang
Tak peduli pada air yang menggenang
Atau tanjakan yang menghadang seolah menantang
Juga ranting-ranting yang teronggok melintang
Bibir –bibir mungil tertawa lepas
Terkadang untuk alasan yang tak jelas
Yang mereka tahu adalah rasa bebas
Saat tak memendam rasa cemas
Bocah-bocah kecil penuh imajinasi
Tak terkungkung oleh beban yang membatasi
Bocah-bocah kecil dengan kemurnian hati
Tak menyimpan maksud tersembunyi
Bocah-bocah kecil tak paham ambisi
Tak pernah pusing harus memilih sisi
Bocah-bocah kecil tak kenal frustasi
Tak repot bersandiwara dalam narasi
Bocah-bocah kecil mudah tergelak
Walau bukan di hadapan pelawak
Rasa ingin tahu mengalahkan rasa ragu
Bertanya dengan pemikiran lugu
Bocah-bocah kecil berani bermimpi
Mencipta lukisan yang tak bertepi
Bocah-bocah kecil penuh percaya diri
Bersama cita menyanyi dan menari
Bocah-bocah kecil tak punya gentar
Tak takut membangun tujuan besar
Hangat semangat terus membakar
Dalam api cita yang berkobar-kobar
Sampai nanti tiba suatu waktu
Bocah-bocah berhenti terdiam bagai batu
Langkah melambat dihambat rasa ragu
Mimpi-mimpi menghilang bagaikan debu
Berulang kejadian menjalin ketakutan
Berulang kegagalan menggerogoti keyakinan
Bocah-bocah mundur dengan terpaksa
Oleh sebuah panggilan bernama dewasa.
Borneo, Oktober 2021.