Wayang vs Pandemi: Mampukah Para Perajin Bertahan?

Hernawan | Siti Aisyah
Wayang vs Pandemi: Mampukah Para Perajin Bertahan?
cendramata wayang golek (Instagram/@rantjasan_art)

Ada yang masih ingat apa itu wayang? Dahulu, wayang jadi hiburan, koleksi dan warisan budaya yang banyak dilestarikan oleh masyarakat Indonesia. Namun, di zaman yang semakin modern dan canggih ini, eksistensi wayang tentu tidak seramai dulu lagi. Seni wayang yang bernilai sejarah ini kini hanya diminati dan dinikmati beberapa kalangan saja.

Di mana sih kamu bisa menemukan kerajinan wayang sekarang ini?

Bandung bisa jadi salah satu tempat buat kalian yang mau mencari kerajinan wayang. Khususnya wayang golek yang merupakan kerajinan asli Jawa Barat. Bukan cuma hasil karyanya loh, kamu juga bisa menemukan perajinnya langsung. Salah satunya pak Sutiawan atau yang biasa dipanggil Pak Wawan.

Pengrajin wayang yang berasal dari Desa Cikasungka, Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung ini sudah memulai kegiatannya sejak tahun 2010. Ketertarikannya pada wayang mulai dari cerita serta seni kriyanya, mengantarkan beliau menjadi pengusaha dengan omset hingga Rp 25 juta perbulannya.

Wayang golek sebagai salah satu kesenian tradisional yang berasal dari Jawa Barat banyak diminati orang-orang. Pencinta wayang berdatangan ke tempatnya, baik turis lokal maupun mancanegara.

Tak heran, sovenir wayang banyak diburu untuk dijadikan oleh-oleh  atau cenderamata bagi orang-orang yang telah berkunjung ke Jawa Barat. Pak Wawan merupakan salah satu pemasok untuk pemenuhan kebutuhan pasar, khususnya yang berada di daerah kabupaten Bandung. Adapun nama usaha beliau adalah “Rantjasan Art”.

Bagaimana wayang di masa Pandemi?

Pandemi di 2020 memberikan dampak besar bagi kegiatan pariwisata di Indonesia. Alhasil, permintaan kerajinan wayang sempat mencapai 0 saat itu. Pak Wawan merupakan salah satu pengrajin yang kena dampak ini. Dulu, iia punya karyawan, hingga terpaksa membuka usaha baru untuk bisa bertahan hidup dimasa pandemi.

Ketika ditanya omset di masa pandemi, dengan sedih hati, Pak Wawan mengaku sempat 0 pesanan.

“Selama korona mah 0, tidak ada sama sekali pesanan” ujarnya.

Meski begitu, beliau tak pernah menyerah dengan hobi dan pekerjaanya sebagai perajin suvenir wayang. Usianya yang bisa dibilang masih cukup muda, serta semangatnya yang luar biasa ini perlu dicontoh.

Beberapa orang mungkin akan mundur dan mencari sumber penghasilan lain yang lebih menjanjikan di masa pandemi ini. Semua ini akibat dari adanya tekanan akan kebutuhan yang mendesak di masa-masa sulit

"Saya merasa ironi ketika mengingat siapa yang akan menjadi penerus sebagai pengrajin ke depannya. Timbul pertanyaan, siapa yang akan peduli melestarikan wayang golek sebagai sebuah seni jika tidak cukup menjanjikan sebagai usaha. Apalagi kalau tidak ada perhatian sebagai sebuah budaya dari pemerintah khususnya?” ungkapnya. 

Hampir 2 tahun pandemi berlangsung di Indonesia, bersyukur saat ini sudah mulai adanya kebangkitan ekonomi di berbagai sektor. Sebagai usaha yang berhubungan dengan sektor pariwisata, perajin wayang sudah mulai menerima beberapa pesanan. Satu dua pesanan ini membantu para perajin untuk kembali bersemangat/

Maka, untuk terus menyemangati mereka yang sudah berjuang melestarikan budaya, kita harus bangga dan terus mengapresiasi dengan cara masing-masing. Bisa dengan membeli hasil karyanya, atau dengan berbagi informasi supaya sampai kepada mereka yang sedang mencari.

Siapa pak Wawan ?

Sumber : Dokumentasi patriot desa November 2021
Sumber : Dokumentasi patriot desa November 2021

Bapak beranak 2 ini dahulu hanya seorang karyawan pabrik biasa, seperti kebanyakan warga di desanya. Pertemuannya dengan sang ayah mertua, serta minat terhadap wayang yang telah ada sejak remaja, mengantarkan beliau menjadi seorang perajin wayang golek.

Adapun wayang golek yang biasa di produksi olehnya tersedia dalam berbagai ukuran. Mulai dari wayang berukuran besar, wayang untuk pertunjukan, hingga wayang berbentuk kecil yang biasa dijadikan souvenir. Untuk mengetahui info lebih lanjut, ada sosial media yang beliau miliki berupa Instagram dengan username @rantjasan_art

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak