Bayangkan kalau ada detektif khusus buat makanan. Bukan untuk mencari siapa pencuri kue di kulkas, tapi untuk menemukan kembali hidangan-hidangan yang pernah membekas di hati seseorang.
Nah, itulah yang dilakukan Detektif Koishi Kamogawa dan ayahnya di sebuah restoran kecil di Kyoto.
Novel ini mengangkat kisah duo ayah-anak pemilik restoran kecil di Kyoto yang juga berprofesi sebagai “detektif makanan”.
Di novel ini, jangan bayangkan ada detektif yang sibuk mengejar pencuri ramen atau menyelidiki restoran curang.
Sebaliknya, duo ayah-anak di restoran Kamogawa punya tugas untuk membantu klien menemukan kembali hidangan yang pernah mereka cicipi di masa lalu, yang menyimpan kenangan istimewa di hati mereka.
Ulasan Novel The Kamogawa Food Detectives
Buku ini dibagi menjadi beberapa bab, masing-masing berisi kasus makanan yang berbeda dengan kisahnya masing-masing.
Buat kalian yang mencari cerita fiksi yang ringan dengan bumbu nostalgia yang kuat, The Kamogawa Food Detectives karya Hisashi Kashiwai ini menjadi bacaan yang siap menemani waktu senggangmu.
Hal menarik dari buku ini adalah cara Hisashi Kashiwai mendeskripsikan makanan. Semua hidangan yang muncul di cerita digambarkan dengan detail, sampai rasanya seperti bisa mencium aroma kuah hangat atau gurihnya ayam panggang langsung dari halaman buku.
Setiap makanan tidak hanya tampil sebagai latar cerita, tapi menjadi inti dari kisah yang penuh kehangatan dan emosi. Kadang bikin lapar, kadang bikin haru.
Buku ini dibagi menjadi beberapa bab, di mana masing-masing bab diberi judul sesuai dengan makanan yang ingin dicari klien.
Misalnya, ada bab berjudul “Salmon Grilled with Saikyo Miso” atau “Mushroom Rice”. Tiap babnya berisi kisah orang-orang yang ingin mencicipi kembali rasa dari masa lalu.
Cerita di balik makanan itulah yang menjadi misterinya. Bukan soal siapa pelaku kejahatan, tapi tentang kenangan yang hilang, penyesalan yang belum tuntas, atau rindu pada orang-orang yang sudah pergi.
Salah satu kelebihan novel ini adalah tema fiksi yang diangkat masih masuk akal, tidak seperti novel sejenis lainnya yang terkadang terlalu tidak masuk akal.
Meskipun fiksi, banyak cerita yang membuat pembaca ikut berpikir dan menyelami kehidupannya selama ini. Makanan di sini digambarkan sebagai penghubung antara kenangan atau rasa bersalah yang terjadi di masa lalu, bukan sekadar santapan saja.
Koishi Kamogawa dan ayahnya dengan sabar meneliti bahan, resep, hingga cara penyajian dari hidangan yang hanya diingat samar-samar oleh klien mereka.
Proses inilah yang membuat novel ini seru. Ia seolah sedang menyelidiki berbagai rasa layaknya seorang detektif sungguhan. Dengan tujuan untuk membantu banyak orang menyelesaikan masalahnya.
Tak heran kalau novel perdana Hisashi Kashiwai ini jadi hit besar di Jepang. Selain mengusung tema yang unik, buku ini juga sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya kuliner Jepang yang beragam.
Mulai dari sajian tradisional, makanan rumahan, sampai jajanan sederhana, semuanya digambarkan dengan indah dan terasa dekat.
Buku ini seperti teman yang menemani kita di sebuah restoran kecil, dengan hidangan berupa kisah-kisah sederhana orang-orang yang silih berganti.
Secara keseluruhan, The Kamogawa Food Detectives adalah bacaan ringan yang cocok buat kamu pencinta cerita cozy, pencinta makanan, atau siapa pun yang suka kisah tentang kenangan dan hubungan antarmanusia.
Meski ceritanya terlihat sederhana, tapi banyak pembelajaran seru yang bisa diambil. Buku ini bisa membuat kalian tersenyum sambil merenungkan kenangan di masa lalu yang mungkin kalian rindukan.