Buku berjudul ‘Rahasia Cara Belajar Einstein’ karya Andi Setiadi ini membahas tentang Albert Einstein, sosok ilmuwan dunia yang memiliki kecerdasan luar biasa. Dalam buku ini, pembaca akan mengetahui kisah hidup serta kebiasaan-kebiasaan Einstein yang mengantarkannya menjadi sosok genius dan mengagumkan.
Andi setiadi memaparkan, Einstein merupakan salah satu dari sekian banyak ‘pemenang’ dalam pentas kehidupan ini. Ya, ia adalah pemenang dalam dunia fisika. Bila dianalogikan dengan dunia persilatan, ia adalah seorang pendekar jawara. Tentu saja, ia bukan pendekar sembarangan. Sebab, bila tidak, mana mungkin ia dianggap sebagai ilmuwan paling genius sepanjang masa yang ketenarannya melebihi ketenaran ilmuwan lain?
Sebagai seorang ‘pemenang,’ Einstein bukannya tidak pernah gagal. Di masa kecil dan masa mudanya, ia sering mengalami kegagalan. Namun, akhirnya ia menjadi orang genius sepanjang masa, karena ia tak pernah berhenti belajar. Dalam pandangannya, kegagalan adalah modal utama bagi seorang pembelajar untuk bekerja lebih keras lagi. Kegagalan, bagi Einstein, adalah jamu. Rasanya memang pahit, tetapi dengan minum jamu, seseorang akan seseorang akan memperoleh tubuh yang sehat dan bugar (hl. 162).
Wikipedia (11/11/13) mencatat, pertumbuhan intelektual Einstein sangat dipupuk di rumah oleh keluarganya. Ibunya, Pauline Koch, adalah seorang pianis berbakat yang mengajarkan musik kepada anak-anaknya. Ayahnya, Hermann Einstein, secara teratur membacakan karya-karya Schiller dan Heine kepada anak-anaknya. Pamannya, Jacob Einstein, selalu menantang Einstein mengerjakan soal-soal dan masalah-masalah matematika dari kelas dasar hingga kelas berat. Lalu, Einstein sendiri merasakan kebahagiaan mendalam, baik dalam belajar bermain piano kepada ibunya, menyimak dan mengkritisi bacaan ayahnya, maupun menjawab tantangan pamannya (hlm. 119).
Berkaca pada keluarga dan lingkungan rumah Einstein, maka sudah sepatutnya setiap keluarga berusaha menciptakan iklim pendidikan di rumah untuk menolong proses tumbuh intelektualitas anak-anak mereka. Tujuannya yang paling asasi dari iklim pendidikan di rumah adalah untuk membentuk keluarga agar berpola pikir ilmiah dan dapat mengajak anak berkenalan lebih jauh dengan ilmu pengetahuan. Akan tetapi di sini ada syaratnya, yakni orangtua harus memiliki dasar ilmu yang kuat atau paling tidak banyak mengonsumsi bahan bacaan yang sekiranya bermanfaat untuk tujuan ini (hlm. 124-125).
Terbitnya buku ‘Rahasia Cara Belajar Einstein,' yang diterbitkan oleh Diva Press Yogyakarta (2014) layak diapresiasi dan dapat menjadi bacaan mendidik untuk keluarga di rumah.
Sam Edy Yuswanto, penulis lepas mukim di Kebumen.