Banyak cara yang bisa digunakan untuk menyuarakan keadilan dan memperjuangkan hak-hak kemanusiaan. Salah satunya lewat karya tulis. Baik berupa karya fiksi maupun nonfiksi. Hasta Indriyana dalam buku kumpulan cerpen berjudul Bu Guru Cantik misalnya. Ia mencoba menyampaikan pesan penting kepada pembaca, agar membantu kaum perempuan yang tertindas haknya oleh kesewenang-wenangan kaum lelaki.
Cerita pendek berjudul Bu Guru Cantik mengisahkan suka-duka yang dialami seorang guru perempuan berwajah cantik dalam mendidik muridnya-muridnya. Ada yang unik ketika Cantik, nama guru SMP tersebut, menghadapi murid-muridnya. Ia memperlakukan murid-muridnya seperti sahabat dan mengajar dengan penuh kasih sayang. Ia adalah guru yang dekat dengan banyak murid karena perhatian dan kesabarannya menghadapi anak-anak.
Ia paham bahwa sekolah tempatnya mengajar meminta guru-guru untuk selalu bisa melayani keperluan-keperluan murid dan orangtuanya yang berkaitan dengan pendidikan. Salah satu hal yang membuatnya disenangi murid karena Bu Guru Cantik terbuka, bahkan menerima kunjungan murid-murid atau orangtua murid di tempat kosnya.
Suatu hari, Bu Guru Cantik kedatangan Drupadi, salah satu murid perempuannya. Drupadi sengaja mendatangi Bu Guru Cantik karena ingin mencurahkan isi hatinya. Ia sedang memiliki persoalan serius yang menyangkut harga diri perempuan yang harus diperjuangkan haknya. Persoalan yang dialami Drupadi ternyata sangat mencengangkan. Drupadi memiliki pacar yang ingin mengajaknya berbuat mesum. Sialnya, Sadewa, nama pacarnya itu memiliki koleksi foto Drupadi dengan kondisi setengah telanjang. Sadewa mengancam akan menyebarkan foto tersebut jika Drupadi menolak diajak berhubungan intim.
Bu Guru Cantik lantas teringat kisah masa lalunya saat remaja. Ia juga pernah mengalami pelecehan seksual bahkan dilakukan oleh orang terdekatnya sendiri, yakni pamannya. Kepada Drupadi ia bilang akan berusaha membantunya, memperjuangkan hak perempuan yang tertindas. Kisah Bu Guru Cantik dan Drupadi meninggalkan pesan penting kepada kaum perempuan agar selalu berusaha menjaga harga diri dan kehormatannya.
Cerpen Ibu yang Tak Pernah Percaya juga bagus direnungi pesannya. Berkisah tentang seorang anak perempuan bernama Upik yang sejak kecil mendapat pendidikan yang sangat disiplin oleh ibu kandungnya. Tak hanya disipilin, tapi sang ibu juga bisa dibilang sangat cerewet, rajin menyuruh dan mengingatkan ini-itu dengan kalimat tegas dan berulang-ulang. Namun, Upik akhirnya menyadari bahwa apa yang dilakukan ibunya itu adalah sebentuk kasih sayang seorang ibu terhadap anaknya.
Kisah Upik bersama ibunya terasa sangat akrab dalam kehidupan keseharian kita. Bahwa terkadang orangtua terkesan sangat cerewet dan begitu protektif terhadap anak-anaknya. Bagi anak mungkin dia merasa sangat kesal dan terkekang dengan segala aturan yang dibuat oleh orangtua. Kadang orangtua bersikap terlalu keras terhadap anaknya. Padahal bila direnungi, sikap keras tersebut sejatinya karena orangtua merasa sangat sayang dan khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan pada anak-anaknya.
Terbitnya buku Bu Guru Cantik (Diva Press, 2017) ini dapat menjadi salah satu bacaan yang asyik sekaligus mampu membuat kita merenung tentang banyak hal. Selamat membaca.