Ulasan Film Death on the Nile, Memecahkan Misteri Pembunuhan di Sungai Nil

Hernawan | ALIMMUL FATTAH
Ulasan Film Death on the Nile, Memecahkan Misteri Pembunuhan di Sungai Nil
Cuplikan film Death on the Nile (imdb)

Penantian lama akhirnya terbayar sudah. Mungkin Anda juga salah satu orang yang ingin menyaksikan kembali aksi dari detektif swasta Hercule Poirot di film Death on the Nile. Death on the Nile merupakan salah satu film yang menjadi korban pandemi, perilisannya sempat ditunda beberapa kali karena Kembali melonjaknya kasus Covid-19. Selain itu, sang sutradara, Kenneth Branagh, juga berprinsip supaya filmnya hanya tayang di bioskop saja. Karena mengingat di masa pandemi ini banyak film yang akhirnya memutuskan untuk tayang pada platform digital seperti halnya Netflix, Amazon prime, Hulu dan masih banyak lainnya.

Death on the Nile adalah film yang merupakan lajutan atau sekuel dari Murder on the Orient Express. Karena jika Anda ingat, pada ending film dari Murder on the Orient Express detektif Hercule Poirot mendapat laporan bahwa ia mendapatkan tugas untuk pergi ke Mesir. Hal yang lebih mengejutkan lagi, di sana ia harus menyelidiki kematian yang terjadi di sungai Nil.

Film ini masih merupakan adaptasi dari novel karya Agathe Christie dengan judul sama juga tentunya. Film ini masih diperankan oleh Kenneth Branagh sebagai Hercule Poirot dan pemeran lainnya yang bukan merupakan aktor atau aktris sembarangan seperti Gal Gadot, Armie Hammer, Ali Fazal, Tom Bateman, Letitia Wright, Russel Brand, Emma Mackey dan masih banyak lagi.

Film ini mengisahkan tentang sebuah pasangan, Simon Doyle (Armie Hammer) dan Jacqueline De Bellefort (Emma Mackey) yang sedang dimabuk asmara serta berencana untuk segera menikah. Kemudian, Jacqueline mengenalkan Simon kepada temannya yang merupakan pengusaha proterti kaya raya Bernama Linnet Ridgeway (Gal Gadot).

Mengejutkannya, Linnet dan Simon jatuh cinta dan menikah meninggalkan Jacqueline. Hal tersebut membuat Jacqueline kecewa dan marah, ia mengikuti ke manapun mereka pergi berbulan madu dan membuat pasangan itu merasa tidak aman. Mengetahui hal tersebut, Simon dan Linnet meminta bantuan detektif Hercule Poirot untuk menyingkirkan Jacqueline dan agar mereka merasa aman. 

Hingga pada suatu malam, ketika mereka dan kawan-kawan sedang berlayar di sungai Nil, Linnet meninggal secara tiba-tiba dengan luka tembak di pelipis kirinya. Kejadian tersebut memaksa Poirot untuk beraksi demi menemukan dan menangkap pelaku pembunuhan dari pengusaha kaya raya ini. Seperti di film pertamanya kita diajak untuk menebak siapa pembunuh sebenarnya lewat alibi yang disampaikan oleh para penumpang dan kru, yang sekaligus menjadi petunjuk untuk menangkap pelaku pembunuhan sebenarnya. Film ini menampilkan pemandangan padang pasir yang ciamik, dan tidak lupa memasukan landmark Mesir seperti Piramid serta Abu Simbel yang terlihat begitu indah. 

Untuk segi audio dan sound effect, film ini menyajikan musik jazz klasik ala-ala tahun 1930-an, dinyanyikan oleh salah satu aktris yang berperan sebagai penyanyi terkenal. Lagu-lagu yang ia bawakan terasa pas menyatu dengan film. Bukan film crime misteri Namanya kalau tidak ada plot-plot twist yang membagongkan. Jadi, tentu saja film ini mengandung plot twist yang mungkin tidak pernah terfikir oleh Anda. Menurut saya pribadi film ini sangat pantas mendapat rating 9/10 dari segala aspek didalamnya.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak