5 Rekomendasi Film Drama Indonesia di Disney+ Hotstar, Sarat Pembelajaran

Hernawan | Eko Saputra
5 Rekomendasi Film Drama Indonesia di Disney+ Hotstar, Sarat Pembelajaran
cuplikan film Surat dari Praha (Visinema Pictures)

Sebagai salah satu layanan streaming film dan serial, Disney+ Hotstar menyajikan tayangan-tayangan menarik dari berbagai genre, negara, dan rumah produksi. Film-film hits Indonesia juga dapat kamu saksikan di platform ini, mulai dari film orisinal Disney+ Hotstar, film horor, komedi, hingga drama. 

Nah, buat kamu yang mencari rekomendasi tontonan, berikut ini 5 rekomendasi film drama Indonesia yang dapat disaksikan di Disney+ Hotstar.

1. 3 Hari Untuk Selamanya (2007)

poster film 3 Hari Untuk Selamanya (dok. Miles Films/3 Hari Untuk Selamanya)
poster film 3 Hari Untuk Selamanya (Miles Films)

Film produksi Miles Films yang disutradarai Riri Riza ini menceritakan perjalanan Yusuf dan sepupunya, Ambar dari Jakarta ke Yogyakarta. Kakak Ambar akan menikah beberapa hari lagi di Yogyakarta, tetapi ia ketinggalan pesawat, sehingga Ambar ikut jalur darat bersama Yusuf. 

Yusuf sendiri diamanatkan oleh ibu Ambar untuk mengantar piring dan gelas antik yang sudah menjadi tradisi pernikahan. Karena khawatir pecah jika menaiki pesawat, Yusuf pun diminta menggunakan mobil. 

Di sepanjang Jakarta hingga Yogyakarta, Yusuf dan Ambar terlibat dalam diskusi serius tentang keyakinan, kegelisahan, agama, masalah sosial, seks, tradisi, hingga cita-cita serta tujuan hidup. Perjalanan yang mestinya hanya sehari, menjadi perjalanan tiga hari yang tak terlupakan. 

2. Minggu Pagi di Victoria Park (2010)

poster film Minggu Pagi di Victoria Park (dok. Pic[k]lock Production/Minggu Pagi di Victoria Park)
poster film Minggu Pagi di Victoria Park (Pic[k]lock Production)

Film drama garapan sutradara Lola Amaria ini mengangkat kisah kehidupan Tenaga Kerja Indonesia di luar negeri. Minggu Pagi di Victoria Park menceritakan perempuan bernama Mayang yang berangkat kemenjadi TKW ke Hongkong. 

Di Hongkong, Mayang bekerja pada salah satu keluarga yang baik hati. Tujuan Mayang sebenarnya ialah mencari Sekar, adiknya yang sudah lama tidak pulang sejak menjadi TKI. Selama pencarian, Mayang justru bertemu dan berteman akrab dengan banyak pekerja Indonesia di sana. Mayang mendengarkan kisah-kisah haru dan rindu mereka tentang keluarga dan tanah air. 

3. Di Bawah Lindungan Ka'bah (2011)

poster film Di Bawah Lindungan Ka'bah (dok. MD Pictures/Di Bawah Lindungan Ka'bah)
poster film Di Bawah Lindungan Ka'bah (MD Pictures)

Film garapan sutradara Hanny R. Saputra ini diadaptasi dari novel klasik berjudul sama karangan Buya Hamka yang terbit pertama kali pada 1938. Film yang berlatar tempat dan adat Sumatera Barat era 1920-an ini bercerita tentang pemuda bernama Hamid yang jatuh cinta kepada Zainab, perempuan dari keluarga terpandang. 

Hamid dibesarkan oleh seorang ibu yang bekerja untuk keluarga Zainab. Ayah Zainab juga membiayai sekolah Hamid. Karena perbedaan ekonomi dan utang budi, ibu Hamid memintanya untuk tidak berharap terlalu tinggi bisa menikahi Zainab meskipun keduanya saling mencintai. 

Kisah cinta Hamid dan Zainab yang penuh rintangan menjadi semakin rumit ketika keluarga Zainab akan menjodohkanya dengan Arifin, anak seorang saudagar kaya. 

4. Sin (2019)

poster film Sin (dok. Falcon Pictures/Sin)
poster film Sin (Falcon Pictures)

Film drama-romantis produksi Falcon Pictures yang disutradarai Herwin Novianto ini diadaptasi dari novel berjudul Sin: God Hates the Sin, Not the Sinner karya Faradita yang mulanya dipublikasikan di Wattpad.

Film ini menceritakan hubungan rumit antara Raga dan Metta. Metta merupakan perempuan populer di sekolah dan disukai semua laki-laki. Metta tertarik pada Raga dan ingin membuktikan pada teman-temannya bahwa ia bisa memikat pria dingin itu. Raga sendiri merupakan satu-satunya murid di sekolah yang tidak tertarik pada Metta. 

Metta tidak putus asa. Segala cara dilakukannya demi mendapatkan Raga. Seiring berlalunya waktu, Raga pun luluh. Mereka berpacaran. Namun, suatu hari secara tiba-tiba Raga memutuskan hubungan. Ketika mengetahui alasan sebenarnya dari kepergian Raga, Metta pun mendapati kenyataan menyakitkan dan dihadapkan pada dua pilihan yang sangat rumit.

5. Surat dari Praha (2016)

cuplikan film Surat dari Praha (dok. Visinema Pictures/Surat dari Praha)
cuplikan film Surat dari Praha (isinema Pictures)

Film produksi Visinema Pictures garapan sutradara Angga Dwimas Sasongko ini terinspirasi dari berbagai kisah warga Indonesia di Praha yang tidak bisa kembali ke tanah air akibat perubahan situasi politik tahun 1960-an. 

Film ini menceritakan tentang Laras yang berkunjung ke Praha demi memenuhi wasiat sang ibu. Hubungan Laras dan ibunya tidak harmonis. Sebelum ibunya meninggal, Laras meminta warisan rumah. Ibu Laras menyetujui permintaanya asalkan Laras bersedia mengantarkan sebuah kotak dan sepucuk surat kepada pria bernama Jaya di Praha, Republik Ceko. 

Laras yang mengira menjalankan wasiat ini akan sangat mudah, justru dihadapkan dengan banyak hal tak terduga ketika tiba di Praha. 

Masing-masing film di atas mengangkat berbagai isu sosial yang kerap kita saksikan, mulai dari kisah para tenaga kerja Indonesia di luar negeri, dampak luas perubahan iklim politik, hingga masalah adat dan tradisi. Dengan menontonnya, pengetahuan dan cara pandang kita terhadap isu-isu tersebut semakin luas. Dari 5 film Indonesia di atas, mana saja yang sudah kamu tonton?

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak