Penuh Khidmat, Ini 4 Fakta Menarik Upacara Minum Teh di Jepang

Hernawan | aozora dee
Penuh Khidmat, Ini 4 Fakta Menarik Upacara Minum Teh di Jepang
Ilustrasi upacara minum teh (flickr/Todd Fong)

Upacara minum teh di Jepang dikenal sebagai bagian dari budaya Jepang yang sudah berlangsung selama ratusan tahun. Upacara ini tergolong upacara tenang yang sarat makna, keindahan, keanggunan, dan penekanan pada estetika gerakan saat menyiapkan teh. Tuang rumah menghormati tamu yang ditunjukkan dalam gerak tubuh yang anggun dan bijaksana.

Selain hal-hal di atas, masin banyak fakta tentang upacara minum teh di Jepang yang menarik untuk kita telisik. Dirangkum dari maiko dan nilufertea, ini dia fakta-faktanya.

1.  Ada Prosedur Khusus

Dalam tradisi Jepang, upacara minum teh dimulai dengan para tamu undangan berkumpul di sebuah ruangan yang disebut machiai. Untuk menuju ruangan ini, para tamu berjalan melintasi tanah yang terkena embun yang bermakna penghapusan debu dari kaki seseorang dan dunia.

Setelah itu, para tamu wajib mencuci tangan, mulut dan kaki mereka menggunakan air yang sudah disediakan. Ketika para tamu masuk ke dalam machiai, tuan rumah akan menyapa dengan cara membungkuk tanpa suara. Selanjutnya, tuan rumah akan menyiapkan peralatan untuk menuang teh. Setiap peralatan mempunyai posisi masing-masing dan tidak boleh tertukar.

2. Tiket Tamu 

Ada beberapa jenis upacara minum teh, yakni upacara sederhana dan upacara besar. Upacara sederhana umumnya dihadiri oleh 4-5 tamu undangan yang nantinya diberi peringkat berdasarkan kepentingan mereka. Tamu pertama adalah orang penting disebut Shokyaku. Shokyaku memimpin tamu yang lainnya dan selalu berbicara dengan diawali permintaan maaf.

3. Dress Code Untuk Upacara Teh

Untuk semua upacara baik formal atau pun tradisional, orang Jepang umumnya mengenakan kimono, kecuali jika tuan rumah menetapkan dress code khusus untuk upacaranya. Dan biasanya ketika upacara minum teh para tamu dan tuan rumah mengenakan kimono. Alasannya adalah karena banyak gerakan dalam upacara sesuai dengan kimono yang dikenakan.

Misalnya saja gerakan ritual meluruskan kimono dan menyelipkan kain sutra atau kipas ke dada kimono. Warna kimono untuk pria dan wanita berbeda-beda. Kimono pria biasanya berwarna lebih lembut dan tidak mencolok, sementara kimono wanita berwarna lebih cerah dan motifnya banyak.

4. Dekorasi Ruangan Minum Teh

Upacara minum teh diadakan khusus di sebuah ruangan yang disebut machiai. Ruangan itu mengadopsi gaya minimalis dan sederhana tapi esensial. Intinya, ruangan upacara minum teh menggunakan lantai tatami dan ruangannya didekorasi dengan chabana (rangkaian bunga) atau kakejiku (gulungan gantung). Chabana umumnya terdiri dari beberapa jenis bunga yang sederhana sehingga tidak mengganggu fokus. Selain itu, bunganya selalu ditempatkan condong menghadap ke tamu.

Nah, itulah 4 dari sekian banyak fakta esensial dari upacara minum teh di Jepang. Kebudayaan satu ini tidak hanya sekadar menikmat secangkir teh nikmat, tapi ada adab dan aturan tertentu yang harus diperhatikan oleh setiap orang yang ikut dalam acara tersebut. Yang lebih penting lagi adalah upacara teh di Jepang itu sarat makna.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak