Lingkungan sosial merupakan lingkungan yang tidak luput dari adanya interaksi antara manusia sebagai makhluk sosial. Lingkungan sosial pun tidak luput dari permasalahan-permasalahan yang hadir di dalamnya. Permasalahan-permasalahan tersebut yang pada akhirnya menimbulkan adanya kritik sosial. Kritik sosial diwujudkan melalui banyak media perantara, misalnya aksi demo, drama, mural, anekdot, lirik lagu, dan masih banyak yang lainnya. Salah satu media perantara yang paling sering digunakan adalah karya sastra.
Karya sastra yang kehadirannya sangat dekat dengan masyarakat seringkali digunakan sebagai media perantara untuk menyampaikan kritik sosial yang berisi keluh kesah maupun harapan masyarakat. Oleh karena itu, banyak karya sastra yang seakan berisi tentang cerminan atau gambaran keadaan lingkungan sosial yang ada bahkan yang tersembunyi sekalipun. Penulisan ini bertujuan memberikan pengetahuan tentang bagaimana cara untuk mengungkapkan kritik sosial yang berbeda dan justru menghasilkan sebuah karya dari pengungkapan kritik tersebut.
Kritik sosial terdiri dari dua kata, yaitu kritik dan sosial. Menurut KBBI, kritik adalah kecaman atau tanggapan, atau kupasan kadang-kadang disertai uraian pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya. Sedangkan sosial menurut KBBI terdiri dari dua pengertian yang mengacu pada persoalan yang berhubungan dengan masyarakat atau khalayak umum.
Menurut Hasan Shadliy dalam buku Sosiologi untuk Masyarakat Indonesia, kritik sosial adalah salah satu bentuk komunikasi dalam masyarakat yang bertujuan sebagai kontrol terhadap jalannya suatu sistem atau proses bermasyarakat. Jadi dapat disimpulkan bahwa kritik sosial adalah tanggapan yang disertai pertimbangan baik buruknya suatu hal dan digunakan sebagai bentuk komunikasi dan alat kontrol dalam kehidupan bermasyarakat.
Karya sastra memiliki banyak ragam, salah satunya adalah lirik lagu. Lirik lagu merupakan bentuk karya sastra jenis puisi. Siswantoro (2010: 39) mengungkapkan bahwa lirik lagu termasuk kepada puisi tipe lirik jika dilihat dari bentuk dan tipe puisi. Lirik lagu ditulis sebagai ungkapan perasaan melalui media bahasa yang diiringi dengan alunan musik. Pada tahun 1987 seorang musisi kenamaan Indonesia, yaitu Iwan Fals merilis lagu berjudul Suara Buat Wakil Rakyat dalam album Wakil Rakyat.
Iwan Fals dikenal dengan kekhasannya mengkritik pemerintahan melalui karyanya. Pada lagu ini misalnya, Iwan Fals dengan terang-terangan menyampaikan kritik yang ditujukan kepada wakil rakyat. Lirik ini berisikan pesan, sindiran, dan juga harapan rakyat terhadap pemerintahan. Berikut merupakan wujud kritik sosial pada beberapa penggalan lirik lagu Suara Buat Wakil Rakyat:
1. Wakil rakyat kumpulan orang hebat
Bukan kumpulan teman-teman dekat
Apalagi sanak famili
Lirik ini seakan menyindir realita maraknya praktik nepotisme atau tindakan memilih kerabat dan sanak saudara untuk memegang pemerintahan. Padahal seharusnya pemerintahan berasaskan demokrasi dan dipilih berdasarkan suara rakyat.
2. Di hati dan lidahmu kami berharap
Suara kami tolong dengar lalu sampaikan
Jangan ragu jangan takut karang menghadang
Bicaralah yang lantang jangan hanya diam
Lirik ini menyuarakan harapan rakyat yang berharap suaranya untuk didengar oleh pemerintah. Karena wakil rakyat dipilih untuk menjembatani aspirasi rakyat terhadap pemerintah. Penggalan lirik ini seakan menggambarkan keluh kesah rakyat yang tidak kunjung didengar sementara yang katanya wakil rakyat hanya terduduk diam.
3. Wakil rakyat seharusnya merakyat
Jangan tidur waktu sidang soal rakyat
Wakil rakyat bukan paduan suara
Hanya tau nyanyian lagu setuju
Lirik ini berisikan pesan juga sindiran sekaligus terhadap kinerja wakil rakyat. Seperti yang kita ketahui dan jumpai pada gambar yang beredar, terlihat wakil rakyat justru tertidur saat sidang ataupun rapat yang berkenaan dengan rakyat. Selain itu, lirik ini juga menggambarkan sikap wakil rakyat yang selalu taat pada keputusan pemerintah meskipun keputusan tersebut merugikan rakyat.
Meskipun lagu ini sudah rilis sejak tahun 1987, tetapi muatan kritik yang terdapat pada lirik-liriknya masih relevan sampai sekarang. Sejalan dengan berkembangnya karya sastra, kritik sosial pun kini diwujudkan melalui karya sastra yang beragam mulai dari tulisan bahkan sampai melalui gambar. Hal ini membuktikan bahwa sastra merupakan sesuatu yang paling dekat dengan kehidupan sosial dan tidak habis dimakan oleh waktu.