Ulasan Buku Bintang Sinetron, Butuh Kisah Jenaka demi Keseimbangan Hidup

Hayuning Ratri Hapsari | Rozi Rista Aga Zidna
Ulasan Buku Bintang Sinetron, Butuh Kisah Jenaka demi Keseimbangan Hidup
Buku Bintang Sinetron (Dok. Pribadi/Fathorrozi)

Pada bagian awal, setelah memperkenalkan nama-nama penghuni Gang Buntu 13, berikut kelakuan, dan postur tubuh, Arul Khan selaku penulis buku ini melanjutkan dengan memberi peringatan. Begini petikannya:

Peringatan Penulis

Cerita ini adalah fiktif belaka. Apabila ada kesamaan peristiwa ataupun nama-nama tokoh di dalamnya dalam kehidupan nyata, maka kasiaaaaan deh, lo! Hehehe...

Buku ini memuat delapan cerita. Cerita-cerita tersebut bertajuk Audisi di Depan Gang, Rumah Ke-13, Benny yang Terluka Part 1, Benny yang Terluka Part 2, Derita Mumun, The Sad Man, Bintang Sinetron, dan Keluarga Baru. 

Dalam cerpen Audisi di Depan Gang, Zae merusak ketenangan dan kedamaian Minggu pagi. Pasalnya, bukan karena syair dari film Kuch Kuch Hota Hai yang diplesetkan, tetapi gara-gara suara penyanyinya.

Tumpasnya air ke muka lo e

Daripada lo nekat nyeburin ke kolam ne

Apa jadinye pala lo jadi peyang hei

Nggak keruan he.... kuch kuch hota hei...

Pernah membayangkan bunyi tong kosong, dicampur mesin stombal perata jalan, dan kereta api lewat? Nah, bunyinya lebih hancur dari itu.

Inilah kelebihan penghuni Gang Buntu 13. Tidak mementingkan dirinya sendiri, tidak sibuk dengan urusan masing-masing, seperti layaknya hidup di kota metropolitan.

Gang yang hanya dihuni 13 orang dan ditempati beragam etnis itu selalu siap menanggung beban derita bersama. Kalaupun tidak bisa dicari jalan keluarnya, setidaknya, kehadiran mereka merupakan pertanda bahwa ada orang-orang terdekat yang kapan pun bisa dimintai pertolongan.

Malam itu, di bawah sinar bulan purnama, suara cempereng Zae berkumandang hingga ke ujung gang. Suaranya dibuat semerdu mungkin, penuh penghayatan. Sampai-sampai, kucing pun lebih baik menghindar dari tempat itu. Selalu ada duka dari Gang Buntu 13, tapi tak jarang pula selalu ada tawa di sana.

Begini cara penghuni Gang Buntu 13 menghibur diri dan dunia. Di Gang Buntu 13, menampilkan wajah Jakarta yang damai, tenang sekaligus penuh hiburan. Jadi, jika Anda ingin terhibur, segeralah baca buku Serial Gang Buntu 13. Kocak abis!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak