Bagi umat Islam, sangat penting untuk membaca buku-buku yang berkaitan dengan sejarah Islam di masa lalu. Dari sejarah tersebut umat Islam dapat mengambil hikmah atau pelajaran berharga yang dapat membuat keimanan menjadi semakin kuat.
Salah satu buku menarik yang mengulas tentang sejarah Islam di masa lampau berjudul Kitab Peninggalan-Peninggalan Bersejarah Para Nabi karya Abdul Syukur al-Azizi (Saufa, 2014). Sebagaimana telah dimaklumi bersama bahwa beragam kisah-kisah bersejarah tentang Islam banyak dijelaskan dalam kitab suci Alquran.
Abdul Syukur al-Azizi menjelaskan, pada awalnya, sejarawan, terutama dari kalangan Barat, meragukan kisah-kisah yang tersaji di dalam Alquran tersebut. Menurut mereka, kisah-kisah kaum terdahulu yang diceritakan dalam Alquran itu hanyalah dongeng yang tidak mungkin terbukti kebenarannya. Namun seiring berjalannya waktu, mereka mengalami kebuntuan, karena mereka tidak mampu menjelaskan beberapa peristiwa yang terjadi di masa lampau. Sebab, kehidupan umat-umat terdahulu tidak tercatat dalam sejarah. Di tengah kebuntuan ini, Alquran memberikan jawaban.
Alquran mampu menjawab semua kebuntuan yang dialami oleh ilmuwan dan sejarawan. Berbagai kisah yang tersaji di dalam Alquran justru menjadi “kompas” yang menuntun mereka menelusuri jejak para nabi dan umat terdahulu. Hasilnya, kini segala yang dimuat dalam Alquran sejak ribuan tahun yang silam semakin terbukti kebenarannya dengan berbagai penelitian dan analisis para pakar arkeologi, sejarah, dan juga ahli tafsir (halaman 6).
Salah satu kisah bersejarah yang diungkap dalam buku ini yakni tentang kisah hidup Nabi Daud a.s. Nabi Daud adalah anak bungsu dari 13 bersaudara. Ayahnya bernama Yisya. Ia merupakan generasi ke-13 dari keturunan Nabi Ibrahim. Keluarganya berasal dari keturunan Bani Israil. Mereka bermukim di Betlehem, yang kemudian menjadi kota kelahiran Nabi Isa. Menurut Sami bin Abdullah al-Magluts dalam buku "Atlas Sejarah Nabi dan Rasul", Nabi Daud diperkirakan hidup tahun 1041-971 SM.
Nabi Daud merupakan salah satu nabi yang mempunyai banyak kelebihan. Adapun keistimewaan yang dimiliki di antaranya ialah bisa berbicara dan paham bahasa hewan. Atas kehendak Allah Swt., burung dan gunung tunduk kepadanya, dan mereka bertasbih bersama Nabi Daud (halaman 178).
Sebagaimana dijelaskan dalam Alquran, Nabi Daud memiliki sebuah kerajaan. Dan, sebuah kerajaan tentu memiliki istana. Kisah mengenai istana Nabi Daud telah menarik perhatian para arkeolog. Pada akhirnya, beberapa peneliti mengklaim telah menemukan situs peninggalan istana Nabi Daud di Khirbet Qeiyafa. Arkeolog yang terlibat dalam penggalian situs bersejarah tersebut berasal dari Hebrew University dan Israel Antiquities Authority (halaman 183-184).
Semoga terbitnya buku ini dapat menjadi bacaan yang akan semakin menambah wawasan kita tentang sejarah Islam di masa lampau.