Meminjam kata pepatah, guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Setiap orang yang sukses selama perjalanan hidupnya, tak lepas dari tetes keringat seorang guru yang mendidiknya.
Buku ini berisi kumpulan kisah para guru penggerak yang memiliki semangat dalam mendidik para siswanya dengan cara mereka masing-masing. Setidaknya kisah mereka terbagi menjadi lima bagian. Satu, mengajarkan mata pelajaran secara kreatif dan inovatif. Kedua, menggerakkan budaya membaca dan menulis dikalangan siswa san guru. Ketiga, mengantarkan siswa berprestasi. Keempat, mengantarkan siswa berjiwa sosial dan empati. Kelima, menjadi guru berprestasi.
Kisah mereka sangat variatif, dari yang lucu, manis, sedih, hingga mengharukan. Salah satunya kisah dari seorang guru fisika. Ia menggunakan pembelajaran multimodal dalam mendidik para siswanya. Yaitu menggunakan berbagai proses dan bentuk tampilan untuk meningkatkan motivasi belajar fisika. Ia menganalogikan konsep pemantulan cahaya pada peristiwa fatamorgana dengan kisah sirah Nabawiyah Siti Hajar saat hendak mencari air untuk Nabi Ismail kecil. Ia membuktikan melalui kisah-kisah Nabi yang dikaitkan dengan materi ajar fisika, mampu mengubah mindset para siswa bahwa fisika tak hanya sekadar menghitung. Ia juga mampu merubah mindset bahwa guru fisika tak selamanya galak dan killer.
Para guru yang termuat dalam buku ini menuliskan pengalamannya bukan lagi menjadi sebuah teori. Mereka telah membuktikannya sendiri. Meminjam kata Prof Rhenald Kasali, seorang guru besar ilmu manajemen Universitas Indonesia bahwa guru yang hebat tak sekedar memindahkan isi buku ke kepala para siswa, tetapi juga memperbaiki cara berpikirnya dan menerapkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari.
Membaca buku ini seolah kita belajar bagaimana bisa menjadi guru yang baik dan senantiasa berinovasi serta tak mudah menyerah menghadapi siswa yang memiliki latar belakang yang berbeda. Dari buku ini pula, kita diingatkan kembali untuk senantiasa menaruh hormat kepada semua guru atas segala dedikasi yang diberikan. Mereka rela meninggalkan zona nyamannya, dengan senantiasa belajar demi meningkatkan dan mengembangkan kompetensinya dalam mendidik. Mereka ikhlas mencurahkan waktunya demi kemajuan anak didiknya.
Tugas guru bukan hanya sekedar mengajar, tetapi mendidik dan menumbuhkan kecerdasan emosional para siswa. Buku ini sangat menginspirasi bagi para guru-guru khususnya yang kehabisan ide untuk mengajar para siswa. Beberapa contoh praktik yang telah diterapkan dalam kisah para guru penggerak ini, kiranya bisa diadopsi lalu dimodifikasi untuk mengajar para siswa dilingkungan dan daerah masing-masing.