Menikah adalah salah satu hal yang didambakan oleh banyak orang. Meskipun ada sebagian orang yang mungkin tidak mampu untuk menjalankannya karena ada beberapa faktor yang melatarbelakanginya. Misalnya, memutuskan untuk tidak menikah karena belum mampu memberikan nafkah lahir dan batin kepada pasangannya. Atau karena sebab-sebab lainnya.
Namun yang jelas, menikah atau belum menikah itu merupakan hak setiap orang. Jangan sampai kita men-judge atau menghakimi orang-orang yang sudah berumur tapi masih menjomblo atau melajang. Jangan sampai orang yang sudah menikah itu merasa dirinya lebih baik dari mereka yang belum menikah. Merasa lebih baik adalah suatu bentuk kesombongan yang dilarang dalam ajaran agama.
Bicara tentang pernikahan, ada keterangan menarik dalam buku “Rumah Tangga Seindah Surga” karya Azkiya Khikmatiar, M.Ag. dan Ulummudin, M.Ag. (terbitan Araska, 2022). Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa pernikahan mempunyai beberapa hikmah sebagaimana berikut:
Pertama, menjaga kebutuhan biologis manusia. Naluri seks adalah salah satu naluri paling kuat yang dimiliki oleh manusia serta selamanya akan menuntut adanya jalan keluar. Dalam kondisi seperti ini, pernikahan dapat menjadi opsi terbaik sebagai sebuah jalan alami yang sesuai dengan syariat agama untuk menyalurkan dan memenuhi hasrat tersebut.
Kedua, mempererat silaturahmi antar kedua keluarga. Pernikahan dapat mempererat sebuah tali silaturahmi antara pihak keluarga besar suami dengan pihak keluarga besar istri, sehingga akan berdampak pada kuatnya kelanggengan rasa cinta dan kasih sayang antara kedua belah pihak keluarga.
Ketiga, menumbuhkan naluri kasih sayang. Pernikahan adalah salah satu perantara dari tumbuhnya naluri kebapakan dan keibuan yang saling melengkapi. Selain itu, akan tumbuh juga perasaan cinta, ramah, serta kasih sayang dalam suasana hidup dengan keluarga.
Keempat, membentuk sebuah keluarga yang mulia. Pernikahan adalah salah satu jalan terbaik untuk membuat anak-anak menjadi mulia, memperbanyak keturunan, melestarikan hidup manusia serta memelihara nasab yang oleh Islam sangat diperhatikan.
Kelima, menumbuhkan sebuah rasa tanggung jawab. Pernikahan akan memunculkan sesuatu bernama rasa tanggung jawab di dalam kehidupan berumah tangga. Di samping itu, pernikahan juga dapat mendorong seseorang agar rajin bekerja untuk memenuhi kebutuhan, bersungguh-sungguh dan mencurahkan perhatian secara penuh kepada keluarganya.
Selain membahas tentang hikmah pernikahan, buku “Rumah Tangga Seindah Surga” juga membeberkan tentang gambaran umum pernikahan, istri-istri Nabi Muhammad saw. dan sejarah pernikahannya, dan juga kisah keseharian Nabi Muhammad saw. dengan istri-istrinya. Buku ini bagus dan cocok dibaca oleh orang-orang yang mendambakan pernikahan bahagia dunia hingga akhirat.