Banyak berbagai macam model maupun pendekatan yang bisa dipilih guru untuk pembelajaran matematika era moderen ini. Salah satu pendekatan dalam pembelajaran matematika yang relevan saat ini adalah pendekatan matematika realistik. Dalam menghadapi tantangan abad ke-21, siswa perlu didorong untuk mampu melihat dan mengaitkan kehadiran matematika dalam kehidupan.
Bagi Anda seorang guru yang ingin menerapkannya dalam pembelajaran maupun bagi mahasiswa yang ingin menggunakannya dalam penelitian pendidikan, terlebih dahulu perlu mengetahui tentang pemahaman dasar matematika realistik. Apa saja yang perlu diketahui? Simak!
Dasar Pemikiran dan Tujuan Matematika Realistik
Gagasan matematika realistik muncul karena melihat bahwa kegiatan belajar anak yang efektif ialah pembelajaran secara konstruktivisme. Ide kunci dalam matematika realistik yaitu memberikan kesempatan siswa untuk menemukan konsep matematika dengan bimbingan orang dewasa (guru). Tujuan dari matematika realistik adalah mengubah pembelajaran matematika menjadi pengalaman yang menyenangkan dan bermakna bagi siswa. Ini dilakukan dengan mengenalkan masalah matematika dengan konteks kehidupan. Pendekatan matematika realistik dikembangkan dari perluasan pendekatan problem-base learning dengan perincian yang lebih detail.
Karakteristik Pembelajaran Matematika Realistik
Pendekatan matematika realistik punya lima karakteristik utama yaitu.
- Melibatkan pengalaman keseharian siswa yang pernah dilakukan.
- Pelajaran tidak langsung menggunakan bahasa formal matematika, melainkan terlebih dahulu mengekstraksi kejadian realita dengan beberapa tahapan seperti membuat model dengan proses vertikal matematis yang selanjutnya baru diubah ke dalam bahasa formal matematika.
- Mengutamakan keaktifan siswa.
- Diadakan diskusi dan tanya jawab siswa.
- Mengaitkan konsep pelajaran dan topik belajar secara menyeluruh.
Kelebihan dan Kelemahan Matematika Realistik
Ada manfaat yang didapat sebagai kelebihan matematika realistik berdasarkan sejumlah penelitian yang menerapkan matematika realistik pada pembelajaran.
- Terdapat hasil yang baik bagi siswa yaitu, dapat meningkatkan kepercayaan matematis, representasi dan keterampilan pemecahan masalah.
- Menumbuhkan rasa keingintahuan peserta didik.
- Menjadikan peserta didik lebih aktif dan kreatif dalam mencari strategi dalam menyelesaikan masalah.
Selanjutnya, ada sisi kelemahan dari matematika yang juga perlu menjadi bahan pertimbangan. Beberapa kelemahan di antaranya.
- Jika siswa terbiasa mendapatkan informasi terlebih dahulu, maka siswa masih kesulitan menemukan jawaban sendiri.
- Waktu yang dibutuhkan lama, terutama bagi siswa yang kemampuan dasarnya rendah.
- Siswa yang cerdas terkadang tidak sabar menunggu teman yang belum selesai.
- Alat peraga yang digunakan perlu sesuai dengan situasi dan konteks yang sedang dipelajari.
Penerapan Matematika Realistik
Penemuan konsep matematika pada pendekatan matematika realistik dijalankan guru dengan memanfaatkan pengetahuan informal siswa tentang kejadian sehari-hari. Ini akan meningkatkan partisipasi siswa karena mereka dapat bereaksi dengan menyatakan pendapat berdasarkan pengalamannya dalam keseharian. Dari hal tersebut guru membangun pemahaman menyeluruh berdasarkan ide-ide yang diungkapkan siswa. Di sini peran guru sebagai fasilitator dan motivator, guru membimbing siswa untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuannya.
Langkah-langkah Proses Pembelajaran Matematika Realistik
Konteks dunia nyata dijadikan titik awal dalam pembelajaran matematika realistik. Pertama-tama guru perlu memilah masalah dan konteks yang relevan bagi siswa. Siswa perlu didorong untuk menemukan konsep matematika, maka guru perlu membimbing untuk tujuan tersebut dengan melewati langkah-langkah berikut.
- Guru menghadirkan suatu masalah dan meminta siswa untuk memahami situasi permasalahan tsb.
- Guru memberi penjelasan konten jika siswa belum juga memahami permasalahan.
- Guru memotivasi siswa untuk menyelesaikan masalah secara individu ataupun kelompok.
- Guru menjadi fasilitator untuk kegiatan diskusi kelas.
- Setelah mendapatkan hasil diskusi kelas, guru terlebih dahulu meminta siswa untuk menarik kesimpulan, yang selanjutnya dirangkum dan dilengkapkan oleh guru.
Penting sekali untuk memberikan apa yang dibutuhkan siswa dalam pembelajaran. Ulasan ini diharapkan mampu memberikan pemahaman ketika akan menerapkan pendekatan matematika realistik.
Referensi
Fauzan, A. (2002). Applying Realistic Mathematics Education (RME) in teaching geometry in Indonesian primary schools. University Of Twente.
Kurniasari, L. (2020). Peningkatan Kemampuan Berhitung Operasi Pengurangan Dengan Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (Pmri). In Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series (Vol. 3, No. 3, pp. 1506-1511).
Wahyudi, M., Joharman, M., & Ngatman, M. (2017, October). The Development of Realistic Mathematics Education (RME) for Primary Schools' Prospective Teachers. In International Conference on Teacher Training and Education 2017 (ICTTE 2017) (pp. 730-742). Atlantis Press.
Yuanita, P., Zulnaidi, H., & Zakaria, E. (2018). The effectiveness of Realistic Mathematics Education approach: The role of mathematical representation as mediator between mathematical belief and problem solving. PloS one, 13(9), e0204847.