Populasinya Cuma 4 Juta, Ini 4 Rahasia Kroasia Jadi Tim Kuat di Sepak Bola

Hayuning Ratri Hapsari | Rizal Khoirul Huda
Populasinya Cuma 4 Juta, Ini 4 Rahasia Kroasia Jadi Tim Kuat di Sepak Bola
Para pemain Kroasia merayakan kemenangan setelah babak adu penalti pada pertandingan sepak bola babak 16 besar Piala Dunia 2022 antara Jepang dan Kroasia di Stadion Al-Janoub di Al-Wakrah, selatan Doha, Qatar, Senin (5/12/2022). [Jewel SAMAD / AFP]

Kroasia berhasil mengalahkan wakil Asia Jepang di babak perdelapan final Piala Dunia 2022 lewat adu pinalti dengan skor 3-1 setelah kedua tim bermain imbang 1-1 di waktu normal. Keberhasilan tim berjuluk Vatreni tersebut untuk melaju ke babak perempat final menegaskan status mereka sebagai salah satu tim kuat di dunia sepak bola.

Dengan fakta bahwa Kroasia hanya memiliki 4 juta penduduk membuat pencapaian mereka di pentas sepak bola dunia semakin fenomenal. Lalu, apakah kunci sukses Kroasia sehingga bisa meraih prestasi di sepak bola, berikut ini adalah 4 alasan mengapa Kroasia bisa menjadi tim yang disegani di dunia.

1. Sejarah yang penuh konflik dan penderitaan

Kroasia memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1991 dari Yugoslavia. Namun setelah merdeka, Kroasia tidak langsung memperoleh kedamaian. Selama bertahun-tahun sejak Yugoslavia pecah, daerah balkan justru tidak pernah luput dari konflik dan peperangan.

Salah satu pemain bintang Kroasia yaitu Luka Modric lahir pada tahun 1985 memiliki kenangan pahit soal konflik di Balkan. Modric harus meninggalkan tempat lahirnya di Modrici karena peperangan.

Sementara itu, pemain seperti Mandzukic memilih mengungsi ke Jerman dan mengembangkan bakat sepak bolanya di negara itu. Pengalaman dan kenangan pahit akan perang membuat pemain Kroasia memiliki mental yang kuat serta tahan banting.

BACA JUGA: Wakil Asia Habis Tak Tersisa di Piala Dunia 2022, Jepang dan Korea Selatan Pulang Beruntun

2. Murni negara sepak bola bahkan sejak sebelum merdeka

Sebelum merdeka dari Yugoslavia pada 1991, kultur sepak bola memang mengakar kuat di wilayah yang saat ini bernama Kroasia. Mereka punya dua klub besar, Dinamo Zagreb dan Hajduk Split yang dulunya merupakan 4 besar klub di Yugoslavia bersama Partizan dan Red Star asal Serbia.

Kroasia juga mewarisi beragam infrastruktur sepak bola peninggalan pemerintah komunis Yugoslavia. Dengan kultur sepak bola yang kuat, maka Kroasia tidak mengalami masalah ketika mengembangkan sepak bolanya.

3. Kisah fenomenal di Piala Dunia 2018 menjadi inspirasi bagi seluruh rakyat Kroasia

Kroasia yang baru saja memperoleh kemerdekannya tentu ingin menunjukkan eksistensi mereka di dunia. Salah satu caranya ditempuh melalui sepak bola.

Kroasia secara mengejutkan berhasil lolos ke Euro 1996. Tidak hanya ikut serta, Kroasia bahkan bisa memuncaki klasemen sebelum akhirnya kalah oleh Jerman yang kelak menjadi juara turnamen tersebut.

Dua tahun berselang, Kroasia kembali lolos ke turnamen besar sepak bola. Kali ini di Piala Dunia 1998 yang diselenggarakan di Perancis. Kroasia membukukan kemenangan atas Jepang dan Jamaika untuk lolos ke fase gugur.

Kroasia yang sama sekali tak diunggulkan melaju jauh di babak gugur. Di perempat final, generasi emas Kroasia seperti Slaven Bilic dan Davor Suker sukses membalaskan dendamnya dengan mengalahkan Jerman 3-0.

Kroasia baru terhenti langkahnya di tangan Perancis di semifinal dengan skor tipis 2-1. Davor Suker dan kolega sukses mengalahkan di perebutan tempat ketiga.

Kisah generasi emas Kroasia ini menjadi kebanggaan bagi negara serta menginspirasi anak-anak Kroasia saat itu seperti Modric, Mandzukic, dan Perisic hingga ketiganya dapat melebihi capaian generasi 98 dengan mencapai final pada 2018 lalu.

BACA JUGA: 3 Hal yang Patut Diapresiasi dan Dicontoh dari Jepang di Piala Dunia 2022

4. Pemain Kroasia sangat adaptif terhadap taktik lawan karena tersebar di banyak liga top Eropa

Alasan mengapa Kroasia bisa berprestasi bagus di kancah sepak bola dunia tidak terlepas dari pemain timnasnya yang tersebar di banyak liga top Eropa.

Dalam daftar anggota skuad Piala Dunia 2022 saja, pemain Kroasia membela klub yang berasal dari 10 liga di Eropa termasuk di liga top seperti Premier League dan La Liga.

Beberapa pemain Kroasia yang membela klub top Eropa antara lain Ivo Grbic (Atletico Madrid), Josep Stanisic (Bayern Munchen), Mateo Kovacic (Chelsea),  hingga Ivan Perisic (Tottenham Hotspur).

Tidak hanya menjadi anggota klub, pemain Kroasia juga menorehkan prestasi seperti Luka Modric yang mendapat gelar Balon D'Or atau pemain terbaik dunia. Memiliki pemain dari beragam liga top Eropa membuat Kroasia mampu beradaptasi saat menghadapi beragamnya taktik lawan.

Mulai dari sejarah memilukan akibat perang hingga kemampuan adaptasi karena pemainnya tersebar di banyak liga Eropa merupakan rahasia Kroasia bisa menjadi kekuatan di dunia sepak bola.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak