Pada akhir tahun 2022 lalu, semenanjung Korea kembali dikejutkan oleh operasi pengujian rudal balistik yang dilakukan oleh Korea Utara. Dilansir dari kanal berita BBC, pada hari sabtu (31/12/2022) Korea Utara melakukan uji coba rudal balistik yang diluncurkan dari dekat ibukota Korea Utara yakni Pyongyang. Korea Utara menembakkan 3 rudal balistik jarak pendek yang terbang melintasi semenanjung Korea dengan jarak 350 km dan diketahui jatuh di laut lepas dekat dengan perairan Jepang.
Hal ini tentunya semakin memanaskan hubungan setelah Korea Utara melakukan penerobosan batas wilayah Korea Selatan menggunakan kawanan drone pada bulan Desember 2022 lalu. Meskipun dikenal memiliki kekuatan militer yang cukup besar, akan tetapi kondisi alutsista milik Korea Utara didominasi oleh peninggalan era perang dingin. Namun, hal tersebut tidak berlaku dari kekuatan rudal balistik mereka yang diklaim mampu mencapai daratan Amerika Serikat. Meskipun informasi yang dimiliki mengenai kekuatan dan jumlah rudal balistik Korea Utara sangat minim, akan tetapi berikut ini adalah beberapa jenis rudal balistik yang dioperasikan oleh militer Korea Utara.
1. KN-23
![KN-23 (military-today.com)](https://media.arkadia.me/v2/articles/zahir/Ltyxc7a3UrG8FeHBTNyPAmBLqUC2YBgD.png)
Rudal balistik ini mulai dikembangkan oleh Korea Utara pada tahun 2018. Rudal yang tergolong sebagai Short-range Ballistic Missile (SRBM) tersebut diyakini merupakan pengembangan dari rudal balistik Russia yakni Iskander-M. Rudal ini juga diyakini menggunakan teknologi terdahulu dari varian KN yang mengambil desain dari rudal era Uni Soviet, yakni Totchka.
Dilansir dari situs military-today.com, para analis barat berpendapat bahwa Korea Utara dibantu oleh para ahli dari Cina dan Russia untuk mengembangkan rudal ini. Rudal KN-23 sendiri diyakini memiliki jarak jangkauan sekitar 500-700 km dan memiliki hulu ledak seberat 500 kg. Sistem rudal ini umumnya diluncurkan dengan kendaraan beroda 8x8 atau 10x10. Bahkan, pihak Korea Utara juga pernah meluncurkan rudal ini melalui kendaraan kereta api yang dimodifikasi.
BACA JUGA: CEK FAKTA: Reino Barack Punya Bukti Perselingkuhan Syahrini, Benarkah?
2. Hwasong
![Hwasong-15 (military-today.com)](https://media.arkadia.me/v2/articles/zahir/laT5hzszPHLaJTVNbiLfR0VNXKXUVsZY.png)
Rudal balistik Hwasong bisa dibilang merupakan rudal balistik paling mematikan yang dibuat oleh pihak Korea Utara. Rudal ini memiliki beragam penyebutan, mulai dari Rodong, No-dong dan beberapa nama lain. Rudal ini diyakini dikembangkan dari rudal balistik yang dioperasikan oleh Russia, yakni Topol-M dan rudal dari era Soviet yakni Scud. Dilansir dari beberapa sumber termasuk wikipedia.com, jarak jangkauan rudal ini cukup bervariasi, mulai dari 50 km hingga yang paling jauh yakni Hwasong-17 yang mampu mencapai jarak lebih dari 13.000 km.
Rudal ini sendiri mulai terlihat dipamerkan pada awal dekade 2000-an dan terus mengalami pengembangan hingga hari ini. Para analis barat berpendapat bahwa muatan hulu ledak rudal ini bisa mencapai 2-4 ton yang berisikan hulu ledak termonuklir. Rudal ini umumnya dibawa menggunakan kendaraan pembawa rudal balistik sebagai platform peluncurannya. Tidak diketahui jumlah pastinya berapa unit rudal Hwasong dan variannya yang dimiliki oleh Korea Utara.
3. Pukguksong
![Pukguksong (military-today.com)](https://media.arkadia.me/v2/articles/zahir/IomixLyhVKK6jjPPbebc3Ezsq4q0GkMq.png)
Rudal balistik jenis ini umumnya diluncurkan melalui wahana kapal selam pengangkut rudal balistik atau Submarine-Launched Ballistic Missile (SLBM). Jenis rudal balistik ini diketahui mulai dikembangkan pada tahun 2015. Dilansir dari situs wikipedia.com, rudal balistik jenis ini diketahui memiliki beberapa varian dengan beragam jarak jangkauan, mulai dari 1.000 km hingga lebih dari 19.000 km. Wahana kapal selam yang diketahui sebagai platform rudal balistik ini adalah Sinpo-class submarine.
Nah, itulah beberapa jenis rudal balistik yang diketahui dimiliki oleh militer Korea Utara. Namun, tentunya informasi yang diperoleh tersebut belum mencakup seluruh kekuatan militer negara di semenanjung Korea tersebut dikarenakan cukup tertutupnya pemerintahan Korea Utara dari dunia luar.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.