10 Istilah Tanam Padi Dalam Basa Sunda Selain Moe Pare "Menjemur Padi"

Candra Kartiko | aozora dee
10 Istilah Tanam Padi Dalam Basa Sunda Selain Moe Pare "Menjemur Padi"
Foto Endang Mulyaha menjemur padi (Instagram/ayah_kejora)

Unggahan video reel di akun Instagram @ayah_kejora menjadi perbincangan warga. Dalam video beberapa menit itu tampak ayah kandung dari penyanyi Lesti Kejora sedang menjemur padi di sawah. 

Agar padi-padi hasil panen kering merata, ia menggunakan perkakas tradisional yang terbuat dari kayu. Praktik yang dilakukan oleh Ayah Kejora itu disebut moe pare atau menjemur padi. Itu adalah tahapan pasca panen dimana gabah dikeringkan terlebih dahulu sebelum digiling. 

Nah, melansir situs Beranda Desa, di bawah ini ada berbagai istilah menanam padi dalam bahasa Sunda sampai ke tahap moe pare. Yuk pelajari apa saja istilahnya. 

BACA JUGA: Liburan Ke Jogja? 5 Oleh-oleh Khas Ini Wajib Kamu Beli!

1. Ngawuluku

Ngawuluku adalah membajak sawah, yakni langkah mengolah tanah sawah sebelum ditanami padi. Di zaman modern ngawuluku banyak dilakukan dengan menggunakan traktor. Tapi, di zaman dulu petani biasanya menggunakan bajak yang digerakkan oleh sapi atau kerbau.

2. Tebar

Proses menanam padi dalam bahasa Sunda yang pertama disebut tebar. Istilah ini merujuk pada langkah persemaian benih padi. Persemaian kebanyakan dilakukan di lana kering atau di bagian tertentu di sawah.

3. Naplak 

Membuat garis alur di area sawah agar jarak antara tanaman padi yang satu dengan yang lainnya tidak terlalu berdekatan dan juga tidak terlalu berjauhan.  untuk membuat garis alur ini, para petani tradisional menggunakan perkakas yang disebut taplakan.

BACA JUGA: 3 Aktivitas Seru yang Bisa Kamu Lakukan saat Berlibur ke Nusa Lembongan

4. Tandur 

Tandur adalah menanam padi hasil persemaian. Para petani menanam padi di setiap sawah yang telah diberi garis-garis. Di masing-masing garis tersebut, petani menebar tanaman padi sampai merata.

5. Nyeungceum 

Nyeungceum adalah menyulam. Maksudnya, mengisi bagian tanaman padi yang tidak tumbuh. Dalam beberapa garis alur, biasanya terdapat beberapa tanaman pagi yang tidak tumbuh seperti tanaman sebelumnya. Nah, petani kemudian nyeungceum agar semua sawah terpenuhi tanaman padi baru.

6. Ngarambet 

Ngarambet adalah menyiangi tanaman rumput dan gulma yang tumbuh di sekitar sawah. Petani harus ngarambet agar pertumbuhan tanaman padi tidak terganggu.

BACA JUGA: 3 Jenis Kuliner Ini Ada di Kawasan Wisata Religi Sunan Ampel, Yuk Cobain!

7. Ngagebot 

Istilah pertanian dalam bahasa Sunda berikut ini dilakukan setelah padi dipanen. Padi-padi tersebut kemudian dipukul-pukul pada batu atau papan agar bulir padi rontok.

8. Moe

Moe atau menjemur adalah langkah untuk mengeringkan gabah setelah tahap ngagebot. Ini dilakukan untuk mengurangi kadar air dalam gabah agar tidak diserang bakteri dan jamur yang membuat padi busuk.

9. Nutu

Nutu adalah menumbuk gabah untuk memisahkan kulit ari dari beras. Proses memisahkan kulit ari padi sekarang ini banyak dikerjakan dengan menggunakan mesin giling. Masyarakat Sunda menyebutnya heler.

10. Napi/Tapi 

Memisahkan kotoran dan ampas kulit ari setelah beras ditumbuk atau diheler. Tahapan ini adalah tahapan akhir sebelum beras dijual atau dimasak.

Nah, itulah istilah menanam padi dalam bahasa Sunda yang perlu kamu ketahui. Tahapan tanam padi seperti moe, yang dilakukan oleh Ayah Kejora, tergolong proses tanam padi tradisional. Perkakas yang digunakan kebanyakan masih sederhana dan tidak menggunakan mesin. 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak