Ngabuburit Semakin Bermakna dengan Membaca Buku Wasiat Auliya'

Hernawan | Rozi Rista Aga Zidna
Ngabuburit Semakin Bermakna dengan Membaca Buku Wasiat Auliya'
Buku Wasiat Auliya' (Dok. Pribadi/Fathorrozi)

Ngabuburit alias bersantai di sore hari sambil menunggu buka puasa biasa dilakukan oleh umat Islam berbagai kalangan. Anak-anak mengisi waktu sore dengan jalan-jalan atau bermain bersama teman-temannya. Kaum muda biasa menunggu azan Maghrib dengan nonton YouTube, main game bareng, baca buku, menulis, baca al-Qur'an dan sebagainya. Sementara para orangtua, ngabuburit dengan membaca koran atau nonton tayangan televisi.

Aktivitas ngabuburit tersebut bagi masing-masing orang memiliki tujuan yang berbeda sesuai dengan kebutuhan. Bagi orang yang sedang banyak teman, ia akan nonton bareng atau main bareng. Bagi mereka yang jenuh berada di dalam rumah, jalan-jalan mencari suasana baru menjadi solusi yang dipilih. Dan jika hanya sendirian saja di rumah, ia lebih memilih menulis, baca al-Qur'an atau baca buku.

BACA JUGA: Ulasan Novel Hospital Cafe: Pernikahan yang Batal karena Perselingkuhan

Kegiatan baca buku sambil menunggu azan Maghrib, berjibun manfaat yang didapat. Lebih-lebih buku yang dibaca merupakan buku bermuatan Islami, pembangun jiwa yang cocok dengan suasana Ramadan. Seperti buku dengan judul Wasiat Auliya'.

Buku Wasiat Auliya' ini merupakan kisah-kisah serta kearifan hidup para kekasih Allah (auliya') yang ditulis oleh Muhammad Khalid Tsabit, penulis buku best seller Qisasul Auliya'. Di dalamnya terdapat 89 kisah para wali. Salah satunya adalah Dzun Nun al-Mishri, Abul Abbas al-Mursi, Ibrahim bin Adham, Abdul Qadir al-Jailani, Ibn Athaillah al-Sakandari, Abu Hasan al-Syadzili, Jalaluddin al-Suyuthi, Hasan al-Bashri, Fudhail bin Iyadh, Abu Yazid al-Busthami, dan lain sebagainya.

Dengan membaca buku ini, pembaca dapat mengetahui perkataan Syekh Abdul Qadir Jailani, bahwa: 

Sesungguhnya segala peristiwa, baik maupun buruk, terjadi dengan takdir Allah. Akan tetapi, seorang mukmin diperintahkan untuk menghalau keburukan yang ditakdirkan dengan yang ditakdirkan, sehingga dia menghilangkan kekufuran dengan keimanan, bid'ah dengan sunnah, kemaksiatan dengan ketaatan, penyakit dengan obat, kebodohan dengan ilmu, permusuhan dengan jihad, kefakiran dengan kerja, dan seterusnya (hlm. 308).

Dengan ini, jika kita terus berusaha dan memohon kepada Allah agar dianugerahi takdir baik, diselamatkan dari kekufuran, kemaksiatan, penyakit, kebodohan, permusuhan dan kefakiran, maka senantiasa Allah akan kabulkan doa kita sehingga kita menjadi hamba-Nya yang beriman, taat, sehat, pandai, penyabar dan kaya raya.

Selain itu, di dalam buku ini juga terdapat banyak kisah para wali, di antaranya kisah Uwais al-Qarni yang sembuh dari penyakit kusta yang menderanya, sebab ia patuh, menaruh hormat dan berbakti kepada ibunya. 

Identitas Buku

Judul buku: Wasiat Auliya' 

Penulis: Muhammad Khalid Tsabit

Penerbit: Qaf Media Kreativa

Cetakan: I, Januari 2023

Tebal: 409 halaman

ISBN: 978-623-6219-44-7

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak