Ulasan Novel 'Jealous', Cemburu Buta Merenggut Akal Sehat

Candra Kartiko | Rozi Rista Aga Zidna
Ulasan Novel 'Jealous', Cemburu Buta Merenggut Akal Sehat
Novel Jealous karya Sujatrini Liza (Dok. Pribadi/Fathorrozi)

Benar jika dikatakan cemburu selalu menjalar diam-diam, memagut semua khayal, dan merenggut semua akal. Tentu ini adalah cemburu buta, bukan cemburu yang pertanda sayang.

Cemburu yang tak mendasar memang membahayakan dalam sebuah hubungan. Untuk lebih waspada, masing-masing pasangan janganlah mengutamakan laporan dari orang lain untuk menyatakan pasangannya sedang berpindah ke lain hati atau punya idaman lain. Lebih baik ia buktikan dengan melihat sendiri apa yang dilakukan pasangannya atau mendengar sendiri apa yang sedang dibicarakan.

BACA JUGA: Buku Penting! Memuat Tuntunan Rasulullah Saw agar Terhindar dari Utang Riba

Jika masih merupakan kabar angin dan belum jelas juntrungnya, jangan sekali-kali meluapkan kecemburuan biar keberlangsungan hubungan tidak retak, apalagi berakhir putus atau cerai.

Pada bagian awal dalam buku novel Jealous ini, dideskripsikan bagaimana kondisi orang yang sedang dilanda cemburu. Ia benar-benar hilang akal sehat dan bawaannya selalu berburuk sangka kepada pasangan juga orang lain.

Dikisahkan Raka memutus Ara untuk kedua kalinya. Keputusan Raka membuat hati Ara semakin hancur. Sebab Raka terang-terangan telah menyukai gadis berumur 20 tahun yang jelas 11 tahun lebih muda dari pada Ara. Betapa segarnya gadis itu bagai bunga yang baru mekar, sementara Ara merasa dirinya bagikan bunga yang kelopaknya gugur satu persatu.

BACA JUGA: Kesadaran dan Perjuangan Merebut Ruang Alam dalam Novel "Tahun Penuh Gulma"

Sikap kecemburuan Ara ini bisa disimak dalam deretan kalimat berikut:

Gadis ingusan sialan! Apa kelebihannya dibanding diriku. Kuliah belum lulus (mudah-mudahan DO). Sedangkan aku punya karier yang mapan (biar pun sudah berganti perusahaan empat kali). Aku ini Asisten Manajer Promosi di ParaDigma Communication. Sedangkan cewek itu mungkin cuma mahasiswi dengan indeks prestasi pas-pasan yang kerjanya dandan dan bergosip. Hih! Aku meninju kasur begitu kerasnya sampai buku-buku jariku terasa sakit karena membentur pegas di bawah lapisan busa.

Pencemburu yang berlebihan senyatanya menyakitkan dirinya sendiri. Terbukti Ara demikian. Selain itu, ia juga berdoa dan berharap negatif menimpa pesaingnya. Ia mendoakan si gadis dikeluarkan dari kampusnya. Ia juga menganggap dirinya lebih baik dari padanya. Baik dalam masalah pekerjaan, penghasilan, juga nilai kuliah.

Mendoakan orang lain dengan doa buruk, berburuk sangka dan meremehkan orang lain, serta menyanjung dirinya sendiri merupakan sikap yang harus dihindari. Namun, sikap-sikap ini dengan mudah hinggap kepada orang yang dilanda cemburu. Maka, pelajaran yang dapat diambil, cemburu sekadarnya saja, jangan berlebihan. Cemburu boleh-boleh saja, asal masih dalam taraf normal dan bisa mengendalikan akal sehat.

BACA JUGA: 5 Buku Self Improvement Favorit, Upgrade Diri untuk Kehidupan Lebih Baik!

-------------------------------

Identitas Buku

Judul Buku: Jealous

Penulis: Sujatrini Liza

Penerbit: Bentang Pustaka

Cetakan: I, Februari 2011

Tebal: vi + 282 halaman

ISBN: 978-602-8811-25-5 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak