3 Teladan yang Bisa Diambil dari Bima Yudho, Anak Muda yang Kritis Lontarkan Kritik ke Pemerintah Lampung

Hayuning Ratri Hapsari | Ridho Hardisk
3 Teladan yang Bisa Diambil dari Bima Yudho, Anak Muda yang Kritis Lontarkan Kritik ke Pemerintah Lampung
TikToker Awbimax. (Instagram/ awbimax)

Bima Yudho seorang anak muda yang berasal dari Kota Lampung sudah menunjukkan kepada semua orang di Indonesia betapa pentingnya untuk speak up dengan kritis ketika ada pemerintah atau pejabat yang kurang memperhatikan daerahnya.

Bermodal berbicara di akun TikTok-nya, dia sudah menjadi sorotan netizen Indonesia karena berani mengkritisi pemerintah Provinsi Lampung yang kurang begitu memperhatikan infrastruktur jalan yang merupakan sarana mobilitas masyarakat untuk perekonomian Lampung.

Tidak banyak anak muda yang berani seperti Bima di zaman sekarang ditambah kesempatan untuk mengkritisi pemerintah dijaga ketat oleh UU ITE. Tapi bagi kita yang masih muda, ada yang bisa kita teladani dari tindakannya.

Maka dari itu, pembahasan kali saya akan membawakan pandangan saya sendiri mengenai teladan yang bisa kita ambil dari Bima. Mari simak pembahasannya.

1. Berani berbicara dengan tegas

Ilustrasi berani berbicara dengan tegas. (pexels.com/George Milton)
Ilustrasi berani berbicara dengan tegas. (Pexels.com/George Milton)

Dalam videonya di TikTok, kita bisa melihat keberaniannya berbicara dengan tugas untuk mengkritik Pemprov Lampung sambil sedikit dibumbui kata-kata pedas yang menyindir. Ini dia lakukan supaya banyak orang bisa melek dan diviralkan sampai ke telinga pemerintah yang ternyata gubernurnya anti kritik.

Tindakan dia pada waktu lalu sudah benar untuk menyadarkan pemerintah daerah karena berkat dia berbicara seperti itu, pemerintah daerah segera memperbaiki jalan-jalan yang di kota Lampung.

2. Presentasi dengan melampirkan data

Ilustrasi presentasi dengan data. (pexels.com/Mikael Blomkvist)
Ilustrasi presentasi dengan data. (Pexels.com/Mikael Blomkvist)

Jika hanya sekedar berbicara dengan tegas dan berani tanpa adanya data faktual, itu namanya bukan kritis. Maka dari itu, Bima juga menyiapkan powerpoint yang menunjukkan data pendukung untuk kritikan yang dia bawa.

Jadi dia tidak sembarangan berbicara tapi faktanya juga dia tampilkan. Terkadang orang cuman bisa bicara tapi tidak tahu data yang menjadi fakta terkait masalah yang dibicarakan.

Oleh karena itu, sebelum mengkritisi pemerintah, kita juga harus mempersiapkan datanya dengan matang agar bisa diterima publik.

3. Tidak gentar meski telah dilaporkan ke polisi

Ilustrasi ekspresi tidak gentar. (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi ekspresi tidak gentar. (Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Bima sempat dilaporkan ke polisi karena ada oknum yang menganggap dia mencoreng nama baik lampung. Tapi dia tidak gentar atau pun nyalinya ciut, dia tetap menanggapi dengan tenang dan logis.

Karena yang dia lakukan adalah berbentuk kritik yang tujuannya untuk perbaikan, bukan untuk menjelekkan kampung halamannya sendiri. Artinya dia peduli Lampung bisa berkembang lebih maju lagi dalam pembangunan infrastruktur yang memadai.

Kita bisa menjadikan Bima sebagai role model sebagai cerminan generasi muda di era sekarang. Mari kita ambil pelajarannya dan terapkan sebisa kita.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak