Ulasan Lagu Deja Vu: Olivia Rodrigo Terbakar Api Cemburu Gara-Gara Mantan

Hikmawan Firdaus | Rana Fayola R.
Ulasan Lagu Deja Vu: Olivia Rodrigo Terbakar Api Cemburu Gara-Gara Mantan
Olivia Rodrigo, penyanyi lagu Deja Vu. (Instagram/oliviarodrigo)

Kenangan yang dulu terasa personal mendadak seperti kehilangan nilai saat mantan kekasih melakukannya bersama orang baru. Nuansa tersebut digambarkan dengan sempurna dalam lagu Deja Vu, salah satu single populer Olivia Rodrigo.

Berkendara ke Malibu, makan es krim stroberi, hingga menonton ulang Glee, merupaka aktivitas sederhana yang menjadi simbol hubungan. Namun justru momen-momen manis kini menjadi sumber luka baru.

Olivia Rodrigo memang tak pernah gagal mengaduk emosi para pendengar melalui berbagai karya yang mudah melekat dalam ingatan. Suaranya khas, lalu dipadukan dengan bait-bait lirik penuh kejujuran, sangat cocok untuk dimasukkan ke dalam playlist galau.

Penyanyi muda berbakat itu menyampaikan luka hati lewat cara yang terasa sangat dekat dengan relate akan kisah banyak orang, terutama generasi muda jaman sekarang. Deja Vu adalah karya yang paling menonjol dari album debut bertajuk Sour. Single kedua ini dirilis pada 1 April 2021 lalu.

Lagu tersebut bukan hanya tentang patah hati, melainkan sekaligus merefleksikan tentang rasa cemburu yang muncul ketika melihat seseorang yang dulu dicintai tengah menjalani hal-hal serupa dengan orang lain.

Olivia seolah menyaksikan mantannya melakukan kembali momen-momen istimewa mereka dulu dengan orang baru. Menyakitkan, tentu saja! Ia mengusung perpaduan pop psychedelic, pop rock, hingga indie pop.

‘Apakah dia juga tertawa di waktu yang sama?’ termasuk jenis pertanyaan yang menggambarkan betapa dalam luka itu terasa.

Ulasan Lagu De Javu, Olivia Rodrigo Sukses Gambarkan Rasa Cemburu dan Nostalgia

Deja Vu bisa disebut sebagai bukti bahwa rasa cemburu juga bisa terdengar puitis. Bahkan menyakitkan tanpa harus menggunakan kata-kata kasar.

Melansir kanal YouTube Olivia Rodrigo, penonton dapat melihat bagaimana sang penyanyi menyaksikan mantannya menjalani hubungan baru yang terasa seperti copy-paste dari masa lalu mereka. Visual dalam video musik tersebut tentu memperkuat pesan lagu bahwa kenangan yang tak bisa kita lupakan ternyata mudah saja ditiru oleh orang lain.

Lagu ini berpesan, ternyata perasaan cinta dan kenangan bersama seseorang tidak semudah itu untuk dilepas. Apalagi ketika orang tersebut terlihat ‘melanjutkan’ kenangan bersama orang baru. Tentu kita akan terjebak dalam konflik internal antara nostalgia dan cemburu sekaligus.

Deja Vu yang menyajikan kejujuran dalam setiap liriknya sangat layak untuk mendapat apresiasi. Tak ada upaya memaksa diri sendiri agar terlihat baik-baik saja. Sebaliknya, lagu ini justru menjadi media unjuk kegelisahan dan rasa sakit sebagai bagian dari proses penyembuhan.

Olivia mengajak pendengar supaya memberi ruang untuk marah, rindu, bahkan kecewa tanpa harus merasa bersalah. Tak memungkiri, gadis muda ini terkenal sebagai penyanyi dengan gaya penulisan liriknya yang lugas dan emosional.

Ini akan membuat pendengar merasa dekat dan terwakili. Tak hanya easy listening, ia turut membuka ruang untuk refleksi emosional melalui tulisan tentang romansa yang personal, tetapi universal. Deja Vu banyak menuai popularitas, tercermin dari betapa viralnya lagu tersebut di sosial media, salah satunya adalah TikTok.

Lagu-lagu yang dinyanyikan oleh Olivia Rodrigo kerap digunakan dalam berbagai video para pengguna. Apabila Anda menyukai bagaimana lagu Deja Vu seakan mewakili perasaan yang sulit diungkapkan, maka ada deretan karya lain Olivia Rodrigo yang tak kalah membuat baper. Beberapa di antaranya adalah Good 4 U, Driver’s License, Happier, In My Blood, hingga 1 Step.

Di antara semua single tersebut, manakah yang menjadi favoritmu?

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak