Menjalin hubungan dengan idola sendiri? Kisah seorang perempuan bernama Ocel ini pasti merupakan dambaan para fangirl. Ocel membuktikan bahwa menjadi kekasih idola sendiri itu bukan hal yang mustahil.
Identitas Buku
Judul Buku: Shaka Oh Shaka
Penulis: Jocelyn Suherman
Penerbit: Akad
Jumlah Halaman: 268 Halaman
Cetakan Ketiga, September 2022
Ulasan Buku
Ocel sudah mengidolakan Shaka sejak kecil. Berbagai merchandise yang berhubungan dengan Shaka pasti ia beli. Hingga beranjak dewasa, poster serta lagu-lagu Shaka selalu menemani hari-harinya.
Shaka Antares adalah seorang idola yang sedang digandrungi para remaja. Dengan gitar merahnya, ia selalu berhasil membius banyak penggemar di atas panggung dengan aksinya yang keren.
Dalam sebuah konser festival, Shaka diundang sebagai salah satu bintang tamu. Di sanalah semesta mempertemukan keduanya. Ocel memang datang ke festival itu untuk menyaksikan penampilan keren Shaka di atas panggung.
Hingga akhirnya keduanya bertemu secara langsung di depan toilet karena sama-sama menemani keponakan mereka yang ingin menyelesaikan panggilan alam. Pertemuan yang tidak terduga ini menjadi awal kedekatan keduanya.
Bagi sebagian besar penggemar, bertemu dengan artis idola adalah sebuah impian. Apalagi menjalin hubungan spesial. Shaka jatuh cinta kepada Ocel karena sikapnya yang apa adanya di mata Shaka. Drama perbucinan mereka pun dimulai.
Aku lumayan suka dengan kisah asmara antara seorang idola dan penggemarnya ini. Pertemuan Shaka dan Ocel juga cukup unik, tidak seperti kebanyakan novel remaja lain yang pernah aku baca.
Ada banyak pelajaran yang bisa diambil. Salah satunya adalah tentang ekspektasi mengenai sosok idola. Penggemar pasti membayangkan bahwa idolanya adalah sosok yang sempurna. Nyatanya, Ocel membuktikan sendiri bahwa itu tidak sepenuhnya benar.
Menjadi kekasih dari seorang Shaka Antares membuat Ocel sadar bahwa hal itu bukan hal yang mudah. Apalagi Shaka harus menjalani konser tour keliling Indonesia selama sebulan. Alhasil, mereka jadi LDR.
Hambatan mulai berdatangan dalam hubungan mereka. Ditambah lagi komunikasi yang kurang terjaga karena keduanya sama-sama sibuk. Shaka sibuk konser, Ocel sibuk kuliah dan organisasi.
Shaka dan Ocel mengajarkan bahwa kunci keberhasilan sebuah hubungan tidak hanya terletak pada komunikasi, tetapi juga saling mengerti.