Karya satra yang berasal dari penulis Jepang memang memiliki ciri khas yang unik. Termasuk salah satu karya sastra Jepang yang berjudul Convenience Store Woman atau Gadis Minimarket karya Sayaka Murata yang satu ini. Mengangkat tema tentang definisi normal dalam masyakarat, buku ini menampilkan sosok Keiko, seorang perempuan yang berusaha memenuhi definisi ‘normal’ versi orang banyak. Yuk simak ulasan lengkapnya berikut ini!
BACA JUGA: Ulasan Buku Kita Mesti Telanjang, Pentingnya Menjadi Manusia Pembelajar
Identitas Buku
Judul Buku: Convenience Store Woman (Gadis Minimarket)
Penulis: Sayaka Murata
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Jumlah Halaman: 160 Halaman
BACA JUGA: Persiapkan Pesan untuk Diri Sendiri di Masa Depan dengan Buku Love Letters for My Future Self
Ulasan Buku
Keiko, seorang perempuan berusia 36 tahun yang sejak dulu bekerja di sebuah minimarket. Ia telah bekerja di minimarket tersebut selama 18 tahun dan telah bertemu banyak sekali manusia dengan berbagai kepribadian yang unik dan berbeda-beda.
Keiko sendiri bisa dibilang tokoh yang cukup unik, karena ia memutuskan untuk tidak menikah serta tidak berniat untuk mencari pekerjaan tetap. Sikapnya yang berbeda ini seringkali membuat ia berusaha menyesuaikan diri agar dipandang normal oleh orang-orang di sekitarnya.
Realita-realita sosial yang mungkin tanpa kita sadari sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari tertuang dalam cerita ini. Hal ini akan membuat pembaca setidaknya merenung tentang fenomena-fenomena sosial yang sebenarnya ‘cukup kejam’ bagi sebagian orang, tetapi dianggap umum dan lumrah dilakukan.
BACA JUGA: Ulasan Buku Teknik Menulis Artikel Opini: Menebar Kebaikan lewat Tulisan
Setiap orang tentunya memiliki sudut pandangnya masing-masing, begitu pula dengan Keiko. Ia juga memiliki sudut pandang versi dirinya sendiri. Saat membaca buku yang berasal dari sudut pandang Keiko ini, kita seakan diajak untuk melihat berbagai fenomena sosial dari kacamata yang berbeda.
Keiko merespon sesuatu dengan cara yang berbeda dengan orang lainnya bahkan sejak ia masih kecil. Hal ini membuat kedua orang tuanya berusaha untuk membuat ia ‘normal’ dengan memberikan petunjuk-petunjuk tertentu seperti harus bereaksi demikian jika dihadapkan pada situasi tertentu.
Setiap individu adalah makhluk yang bebas. Namun, sebagian besar masyarakat justru terlalu mencampuri kehidupan seseorang melalui berbagai penilaian mereka. Jika dianggap berbeda dari kebanyakan masyarakat, maka akan langsung dikucilkan begitu saja.
Gadis minimarket mengangkat premis yang sangat menarik tentang apa yang dianggap normal dan tidak normal. Tertarik untuk mengikuti kisah Keiko dalam menjalani kehidupannya sebagai seorang pegawai minimarket?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS