10 Mitos dan Fakta Seputar Donor Darah yang Wajib Dihilangkan

Hikmawan Firdaus | Wahyu Astungkara
10 Mitos dan Fakta Seputar Donor Darah yang Wajib Dihilangkan
Ilustrasi donor darah (Freepik/annastills)

Donor darah telah menjadi salah satu bentuk sumbangan manusia yang tak ternilai harganya dalam upaya menyelamatkan nyawa sesama. Namun, sayangnya, dalam praktik mulia ini masih ada sejumlah mitos yang berkembang di kalangan masyarakat. Melalui tulisan ini, penulis akan mengupas sepuluh mitos seputar donor darah. 

1. Mitos: Donor darah membuat tubuh lemas.

Fakta: Donor darah tidak membuat tubuh lemas jika dilakukan dengan benar dan diikuti petunjuk medis yang tepat. Tubuh memiliki kemampuan untuk memproduksi kembali sel darah yang hilang setelah donor.

2. Mitos: Donor darah mengakibatkan penambahan berat badan.

Fakta: Tidak ada hubungan antara donor darah dan penambahan berat badan. Berat badan Anda tergantung pada pola makan dan aktivitas fisik.

3. Mitos: Donor darah menyebabkan risiko infeksi.

Fakta: Peralatan yang digunakan untuk donor darah steril dan sekali pakai, mengurangi risiko infeksi menjadi sangat rendah.

4. Mitos: Hanya golongan darah tertentu yang bisa donor.

Fakta: Semua golongan darah dapat berdonor, dan berbagai golongan darah diperlukan untuk memenuhi kebutuhan beragam pasien.

5. Mitos: Donor darah membuat pembuluh darah pecah.

Fakta: Penyuntikan jarum selama donor darah mungkin menyebabkan sedikit ketidaknyamanan sementara, tetapi risiko pembuluh darah pecah sangat rendah.

6. Mitos: Donor darah mengurangi stamina.

Fakta: Setelah donor darah, tubuh akan membutuhkan waktu singkat untuk pulih, tetapi stamina akan kembali normal dengan makan dan istirahat yang cukup.

7. Mitos: Wanita tidak cocok untuk donor darah.

Fakta: Wanita dapat menjadi donor darah selama mereka memenuhi kriteria kesehatan yang ditetapkan.

8. Mitos: Donor darah bisa menyebabkan penyakit jantung.

Fakta: Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan hubungan antara donor darah dan penyakit jantung.

9. Mitos: Donor darah bisa mengurangi produksi darah dalam tubuh.

Fakta: Tubuh memiliki kemampuan alami untuk menggantikan sel darah yang hilang melalui proses regenerasi.

10. Mitos: Donor darah dilakukan dengan metode yang menyakitkan.

Fakta: Ketidaknyamanan yang mungkin timbul selama donor darah hanya bersifat sementara dan sebagian besar donor merasa nyaman selama proses.

Demikianlah sejumlah mitos dan fakta terkait donor darah yang kerap dijumpai di tengah masyarakat. Oleh karena itu, setiap individu memiliki peran untuk mulai mengikis mitos tersebut. Harapannya para calon pendonor merasa lebih percaya diri untuk berpartisipasi dalam aksi mulia ini.

Dengan terlibat meminimalisir mitos-mitos tersebut, sejatinya kita telah berkontribusi menyelamatkan nyawa melalui donor darah sebagaimana dirangkum dari sumber tulisan Importance of the Blood Supply di situs Red Cross Blood.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak