Diperingati Setiap 26 September, Berikut 3 Fakta Unik Hewan Alpaka

Hikmawan Firdaus | zahir zahir
Diperingati Setiap 26 September, Berikut 3 Fakta Unik Hewan Alpaka
Ilustrasi Alpaka (pexels/sergio mico)

Alpaka merupakan salah satu jenis satwa yang masih memiliki kerabat dengan unta. Melansir dari situs National Today, fauna yang masuk ke dalam keluarga Camelidae dan genus Lama ini memiliki hari dimana mereka dirayakan. Hari tersebut dikenal dengan nama Alpaca Day (hari Alpaka) dan cukup populer dirayakan di Amerika Serikat dan Kanada.

Satwa yang memiliki ciri identik leher panjang mirip unta ini ternyata memiliki beberapa fakta unik yang tentunya cukup menarik diketahui. Berikut merupakan 3 fakta unik dan menarik dari hewan Alpaka.

1. Bisa Terserang Penyakit Tuberkulosis

Ilustrasi Alpaka di Penangkaran (pexels/zhang wei chan)
Ilustrasi Alpaka di Penangkaran (pexels/zhang wei chan)

Alpaka atau yang memiliki nama latin Lama pacos ini ternyata juga mampu terserang penyakit Tuberkulosis atau TBC. Melansir dari artikel jurnal berjudul “Review of Diagnostic Tests for Detection of Mycobacterium bovis Infection in South African Wildlife”, Alpaka mampu terserang penyakit TBC melalui bakteri Mycobacterium bovis yang mirip dengan yang menyerang ternak sapi dan domba.

Salah satu kasus yang diketahui satwa ini mampu terserang penyakit tuberculosis adalah saat pengiriman ternak alpaca dari Inggris ke Polandia pada tahun 2020 silam. Beberapa individu alpaka tersebut diketahui mengidap tuberculosis yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium bovis.

2. Bulu Alpaka Dapat Digunakan Sebagai Benang Wol

Ilustrasi Alpaka yang Diternakkan (pexels/jaime randall)
Ilustrasi Alpaka yang Diternakkan (pexels/jaime randall)

Alpaka memang kini telah berhasil didomestifikasi dan diternakkan di beberapa daerah di dunia, khususnya di kawasan Amerika utara dan Amerika selatan. Hewan yang masih berkerabat dekat dengan Llama ini diternakkan untuk diambil bulunya. Melansir dari artikel berjudul “What's So Special About Alpaca Wool?”, bulu alpaka dapat diambil dan diganak sebagai benang wol yang mirip seperti bulu domba.

Penggunaan bulu alpaka sebagai benang wol untuk pakaian ini sejatinya telah dilakukan sejak ribuan tahun yang lalu. Masyarakat di kawasan Amerika latin menggunakan pakaian dari bulu alpaka sebagai penutup badan ataupun penutup kaki di cuaca yang dingin. Seekor alpaka umumnya akan menghasilkan bulu seberta 1.5-2.9 kg dalam sekali musim panen. Kain wol dari bulu alpaka dipercaya memiliki kualitas yang setara dengan kain wol dari bulu domba.

3. Mitos Hewan Alpaka di Masyarakat Amerika Latin

Ilustrasi Kawanan Alpaka Liar (pexels/robert rodriguez)
Ilustrasi Kawanan Alpaka Liar (pexels/robert rodriguez)

Hewan alpaka memang telah diternakkan secara liar sejak ribuan tahun lalu. Melansir dari sebuah penelitian berjudul “Control of ovarian follicular growth in the alpaca, Lama pacos”, alpaka sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat di Amerika latin seperti Peru, Venezuela, Meksiko, Bolivia dan Ekuador dan dimanfaatkan sebagai tunggangan serta ternak guna diambil susu, daging dan bulunya. Bahkan, ada beberapa mitos yang menyebutkan hewan ini dalam salah satu bagian kisahnya.

Salah satunya adalah yang populer di sekitar masyarakat di pegunungan Andes dimana Alpaka merupakan hewan yang turut dibawa oleh seorang dewi yang jatuh cinta dengan seorang pria biasa. Dewi ini turun ke bumi dengan membawa beberapa ekor alpaka tersebut. Hingga kini, beberapa ekor alpaka liar yang bisa ditemukan di Peru dan beberapa negara Amerika latin lainnya diyakini merupakan keturunan dari Alpaka yang dibawa oleh sang dewi tersebut.

Nah, itulah beberapa fakta unik dari hewan alpaka yang mirip dengan unta. Semoga informasi ini bermanfaat bagi kita semua.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak