Tipologi Hippocrates-Galenus, Dua Pemikiran Kolaboratif tentang Temperamen Manusia

Ayu Nabila | .Totok Suryanto.
Tipologi Hippocrates-Galenus, Dua Pemikiran Kolaboratif tentang Temperamen Manusia
Ilustrasi temperamen (pexels)

Beberapa teori kepribadian lahir dari pemikiran para ahli berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap anatomi tubuh manusia. Lewat penelitian terhadap empat cairan yang ada di dalam tubuh manusia, dua orang tokoh masyur menemukan bahwa setiap cairan memiliki sifat dan proporsi berbeda satu sama lain sehingga menghasilkan sifat kejiwaan khas yang disebutnya sebagai temperamen

Menyadur dari Psikologi Kepribadian, Sumadi Suryabrata, Raja Grafindo Persada,1993, berikut ulasannya:

Hippocrates adalah seorang dokter yang melakukan penelitian terhadap empat cairan tubuh manusia yang terdiri dari chole atau empedu kuning, melanchole atau empedu hitam, phlegma atau lendir dan sanguine atau darah. Dikatakan olehnya bahwa setiap cairan memiliki sifat yang berbeda serta bekerja secara selaras dan seimbang satu sama lain di dalam tubuh setiap orang.

Hasil pemikiran Hippocrates tersebut dikuatkan oleh Galenus yang mengatakan bahwa salah satu cairan tersebut bisa melebihi proporsi dan dominan sehingga melahirkan sifat kejiwaan khas seseorang yang disebutnya sebagai temperamen. 

Dua pemikiran kolaboratif mereka melahirkan sebuah teori kepribadian bernama Tipologi Hippocrates-Galenus yang membagi temperamen manusia menjadi empat:

1. Kholeris 

Seseorang dengan temperamen kholeris memiliki empedu kuning atau chole yang bersifat kering dalam proporsi lebih banyak dan dominan dibandingkan dengan tiga cairan lain di dalam tubuhnya.

Dengan menerapkan prinsip tegangan, pemilik temperamen memiliki sifat kejiwaan khas sebagai individu yang penuh semangat, optimis, emosional, dan memiliki daya juang tinggi. 

2. Melankholis 

Seseorang dengan temperamen melankholis memiliki empedu hitam atau melanchole yang bersifat basah dalam jumlah lebih banyak dan  dominan dibandingkan tiga cairan lain di dalam tubuhnya.

Melalui penerapan prinsip penegaran, pemilik temperamen memiliki sifat khas sebagai individu yang pemuram, memiliki daya juang rendah, mudah kecewa, dan pesimis.

BACA JUGA: Museum Date Aesthetic ala Urang Awak di Museum Adityawarman

3. Phlegmatis

Tipe temperamen phlegmatis memiliki lendir atau phlegma yang bersifat dingin dalam takaran lebih banyak dan dominan dibandingkan tiga cairan lain di dalam tubuhnya.

Apabila prinsip plastisitas diterapkan, pemilik temperamen memiliki sifat khas sebagai individu yang tenang, setia, dan tidak mudah terpengaruh. 

4. Sanguinis 

Berbeda dengan ketiga tipe sebelumnya, seseorang dengan temperamen sanguinis memiliki darah atau sanguine yang bersifat panas dalam proporsi lebih banyak dan dominan dibandingkan tiga cairan lain di dalam tubuhnya.

Penerapan prinsip yang cocok, yakni ekspansivitas. Melalui prinsip ini, pemilik temperamen memiliki sifat khas sebagai individu dengan semangat kuat, ramah, dan mudah berubah pendirian. 

Tipologi Hippocrates-Galenus yang diawali dari gagasan Hippocrates tentang cairan tubuh pada 460-370 Sebelum Masehi, teruji selama berabad-abad memiliki pengaruh kuat dan inspiratif terhadap lahirnya teori kepribadian pada masa-masa berikutnya yang tumbuh berkembang dengan variasi yang berbeda. Semoga bermanfaat. 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak