Review Petualangan Sherina 2, Nostalgia yang Sulit Ditolak Penonton

Hayuning Ratri Hapsari | Athar Farha
Review Petualangan Sherina 2, Nostalgia yang Sulit Ditolak Penonton
Petualangan Sherina 2 (Instagram/filmpetualangansherina)

Petualangan Sherina 2 adalah film komedi musikal petualangan Indonesia tahun 2023 yang menjadi karya garapan sutradara terkenal, Riri Riza, dengan produksi yang dipimpin oleh Mira Lesmana.

Film ini adalah kelanjutan dari film populer Petualangan Sherina yang dirilis pada tahun 2000. Dalam sekuel ini, Sherina Munaf dan Derby Romero kembali memerankan peran utama, bersama dengan sejumlah wajah baru yang menyegarkan, seperti Ardit Erwandha, Chandra Satria, Randy Danistha, Kelly Tandiono, Quinn Salman, dan Isyana Sarasvati.

Film ini telah dinantikan sejak tahun 2020 dan akhirnya tiba di layar bioskop pada tanggal 28 September 2023 setelah mengalami penundaan dalam proses produksi akibat pandemi Covid-19. 

Petualangan Sherina 2 mengikuti kisah Sherina, seorang jurnalis NEX TV yang awalnya akan meliput World Economic Forum di Swiss. Namun, dia dipindahtugaskan ke Kalimantan untuk melaporkan isu lingkungan. Di sana, dia bertemu kembali dengan teman lama, Sadam, yang bekerja di LSM konservasi.

Mereka berdua bergabung untuk meliput pelepasan orangutan ke alam liar, tetapi misi tersebut terhambat ketika orangutan muda bernama Sayu diculik oleh penjahat yang dipimpin oleh Dedi. Dedi bertindak atas perintah pasangan ambisius, Syailendra dan Ratih, yang mengoleksi hewan liar untuk pameran pribadi.

Sherina dan Sadam memulai perjalanan berbahaya untuk menyelamatkan Sayu dan mengungkap alasan di balik perpisahan mereka bertahun-tahun lalu. Mereka juga harus menghadapi medan sulit, musuh, dan perbedaan pandangan yang menguji persahabatan mereka.

Ulasan Film Petualangan Sherina 2

Banyak penonton pasti akan memberikan ulasan positif untuk film ini, meskipun terkadang terdengar lebay. Namun, yang pasti, aku bersyukur masih bisa hidup dan menyaksikan film ini, setelah lebih dari 20 tahun sejak film pertamanya.

Sayangnya, antagonis dalam sekuel ini nggak begitu mencuri perhatian seperti di dalam film pertama. Akan tetapi, sisi komedi sang antagonis bisa sesekali bikin penonton ngakak. Oh, iya, terdapat ketidakkonsistenan dalam penggunaan warna dan color grading di beberapa adegan.

Kendatipun begitu, lagu-lagu dalam film ini sungguh luar biasa, terutama mengingat film ini merupakan musikal. Chemistry antara Sherina dan Derby Romero terasa banget ke penonton. Mereka benar-benar cocok. 

Tim produksi, termasuk sutradara, penulis, produser, jelas sudah benar-benar berusaha keras. Meskipun plotnya mungkin terlihat sedikit norak, seenggaknya, menontonnya sebagai tontonan nostalgia, ini sudah oke. 

Nilai: 7,5 untuk kesan nostalgia yang kental banget dalam filmnya.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak