Selalu menarik mengamati kasus-kasus yang ditangani Hercule Poirot (Ercyul Poaro), tokoh detektif yang diciptakan oleh Agatha Christie, penulis kisah kriminal dan misteri tersohor genre fiksi detektif.
Dalam novel Pembunuhan Atas Roger Ackroyd, terbitan Gramedia Pustaka Utama, Hercule Poirot sepertinya harus menunda masa pensiunnya. Ia belum lama pindah ke desa King's Abbot, menjauh dari publisitas dan mulai berkebun labu ketika terjadi dua kasus kematian di sana.
Pertama, kematian Mrs. Ferrars yang diakibatkan karena bunuh diri. Kedua, kematian Roger Ackroyd, karena tikaman benda tajam di bagian punggung.
Kedua kematian tersebut sepertinya tidak bersangkut paut, tapi sehari sebelum Mrs. Ferras bunuh diri, ia sempat bertemu dengan Roger Ackroyd—Mrs. Ferrars adalah kekasih dari Roger Ackroyd, setelah pasangan keduanya meninggal.
Mrs. Ferras membuat pengakuan pada Roger Ackroyd, bahwa dirinya yang menyebabkan suaminya, Ashley Ferrars, meninggal. Ia meracuni suaminya dan hal ini diketahui oleh seseorang yang kemudian memerasnya dan menuntut uang dalam jumlah besar.
Roger Ackroyd mengungkapkan semua hal itu pada sahabatnya, Dr. James Sheppard, seusai jamuan makan malam di rumahnya. Roger meyakini satu hal, berdasarkan dari cara Mrs. Ferrars berbicara, bahwa sang pemeras adalah salah satu orang yang tinggal di rumahnya.
Roger Ackroyd belum sempat membaca surat yang dikirimkan Mrs. Ferras—yang mengungkapkan nama pemeras dan menyebabkan perempuan itu mengakhiri hidupnya—ketika ia ditemukan tewas di ruang kerja dengan punggung ditikam senjata tajam.
Penyelidikan kemudian dilakukan pihak kepolisian dengan bantuan Hercule Poirot, ditemani oleh Dr. Sheppard sebagai pendamping sang detektif. Cerita semakin menarik ketika para penghuni yang tinggal di rumah Roger Ackroyd mulai menjalani pemeriksaan.
Dari semua bukti dan hasil pemeriksaan, pembunuhan atas Roger Ackroyd merujuk pada satu orang, Ralph Paton, anak tiri dari Roger, yang semenjak tewasnya sang ayah tiri menghilang tanpa diketahui jejaknya.
Sebagai pembaca dan pengagum novel-novel Agatha Christie, saya paham benar bahwa Agatha Christie sangat jarang menampilkan pembunuhan dengan menggunakan senjata tajam.
Di banyak novelnya, Agatha Christie lebih sering menggunakan racun sebagai alat pembunuhan. Maka, novel Pembunuhan Atas Roger Ackroyd yang kematiannya akibat ditikam pisau, sungguh membuat novel ini demikian berbeda.
Novel ini juga menggunakan sudut pandang Dr. Sheppard. Pembaca akan diarahkan untuk menebak-nebak siapa pembunuh Roger Ackroyd sesungguhnya. Apakah benar Ralph Paton yang menghilang?
Ending dari cerita ini begitu memukau. Pembunuhnya sama sekali bukan seseorang yang saya perkirakan sejak awal. Dia ada di sana. Di keseluruhan cerita. Namun, pembaca tak akan pernah menyadarinya, sampai Hercule Poirot sendiri yang menyebutkan namanya.
Sungguh sebuah novel yang kontroversial dan bukan Agatha Christie namanya, jika membuat cerita yang begitu mudah ditebak. Semoga kalian tidak terjebak seperti saya saat membacanya.