Review Film In Love and Deep Water, Romansa Berbalut Misteri di Atas Kapal Mewah

Hayuning Ratri Hapsari | Alfanni Nurul
Review Film In Love and Deep Water, Romansa Berbalut Misteri di Atas Kapal Mewah
Still cuts film In Love and Deep Water (instagram.com/netflixjp)

Tahun lalu, Netflix menayangkan salah satu film originalnya berjudul In Love and Deep Water. Film In Love and Deep Water merupakan film produksi Jepang yang disutradarai oleh Yusuke Taki. 

Film ini mengusung perpaduan genre komedi romantis dan misteri yang dibintangi oleh Ryo Yoshizawa dan Aoi Miyazaki sebagai pemeran utama.

In Love and Deep Water menceritakan romansa seorang pelayan kapal bernama Suguru Ubukata dan penumpang kapal bernama Chizuru Banjaku yang terjadi di atas kapal pesiar mewah dalam pelayaran mengarungi Laut Aegea.

Suguru digambarkan sebagai pelayan kapal yang setia dan bertanggung jawab dalam tugasnya meskipun sering direndahkan karena pekerjaannya. Di sisi lain, Chizuru merupakan perempuan yang sedang mengejar pacarnya yang berselingkuh tetapi salah menaiki kapal.

Awalnya Chizuru kesal dan meyakinkan Suguru untuk menghentikan pelayaran dan kembali ke Jepang. Namun, ia tak bisa berbuat apa-apa ketika kapal sudah berada di lautan.

Suatu malam, Suguru dan Chizuru beserta lima penumpang kapal lainnya tidak sengaja menyaksikan mayat mengambang di kolam renang atas. Saat Suguru pergi meninggalkan lokasi kejadian untuk memanggil kapten, mayat tersebut tiba-tiba hilang. 

Ketika Suguru meyakinkan kapten kapal bahwa ada mayat, keenam penumpang lainnya termasuk Chizuru berpura-pura tidak melihat apa pun. Akibatnya, Suguru mendapatkan skorsing.

Setelah kejadian tersebut, Chizuru menenangkan Suguru dan keduanya kemudian bekerja sama untuk menyelidiki kasus tersebut. Saat itu pula, tumbuh perasaan romantis di antara keduanya. 

Film In Love and Deep Water dibuka dengan menampilkan kemewahan fasilitas kapal pesiar yang membuat penonton sedikit teringat dengan kemegahan kapal Titanic di film Titanic (1997).

Beragam fasilitas mewah ditawarkan seperti cafe, bar yang dilengkapi permainan poker, kolam renang, bahkan kamarnya didesain serasa menginap di hotel mewah. 

Tak hanya itu, para penumpangnya pun didominasi oleh kalangan kelas atas yang menunjukkan kesan glamor dan mewah.

Dari segi cerita, film ini memiliki porsi cerita yang hampir sama mengingat memiliki perpaduan genre yang sangat kontras. Kisah misteri dan penyelidikan yang dilakukan Chizuru dan Suguru berjalan beriringan dengan kisah romansa keduanya.

Sang sutradara mampu menciptakan kisah romansa selama pelayaran berlangsung tanpa tergesa-gesa. Dari yang awalnya dua orang asing hingga mereka mulai menyukai satu sama lain.

Di samping itu, kisah-kisah kelima saksi lainnya juga diungkap dan alasan mereka mengikuti pelayaran. Awalnya mereka menolak berkata jujur dan membantu penyelidikan hingga suatu ketika mereka mau membantu Chizuru dan Suguru dalam mengungkap misteri pembunuhan tersebut.

Film ini berdurasi hampir 2 jam dan dikatakan cukup panjang sehingga pertengahan film terasa sedikit membosankan. Apalagi film ini juga memiliki banyak dialog, tetapi sedikit backsound sehingga menonton film ini terasa flat.

Hal yang patut diapresiasi dari film ini adalah plot twist yang mematahkan tebakan penonton, meskipun di awal sudah dijelaskan siapa pelakunya. Ketika menonton film ini, hal yang terpikirkan adalah bagaimana Chizuru dan Suguru bisa menangkap basah pelaku dengan cara tak terduga.

Ternyata menuju 10 menit film berakhir, pelaku pembunuhan baru diungkap. Sosok yang sepanjang film hanya dijadikan peran figuran dengan sedikit screentime.

Secara keseluruhan film ini cukup direkomendasikan bagi kalian penyuka genre misteri dan juga romansa. Namun, bagi kalian yang cepat bosan mungkin film ini bisa dipertimbangkan untuk ditonton. 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak