"Late Night with the Devil" adalah sebuah film horor indie dalam genre Found Footage yang telah mencuri perhatian beberapa penggemar horor belakangan ini dengan keunikan konsepnya. Disutradarai oleh Cameron Cairnes dan Colin Cairnes, yang juga menjadi sutradara film "Scare Campaign".
Film ini telah dirilis di platform streaming Shudder sejak 19 April 2024. Produksinya melibatkan beberapa studio, termasuk Image Nation Abu Dhabi, Spooky Pictures, Good Friends Films, VicSreen, dan Future Pictures.
Film ini mengisahkan tentang Jack Delroy (diperankan oleh David Dastmalchian), seorang pembawa acara talkshow yang berusaha untuk meningkatkan rating acaranya dengan mengundang seorang gadis yang diyakini memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan setan.
Alur film ini dirancang sedemikian rupa sehingga terasa seperti acara televisi nyata yang diproduksi pada Halloween di Amerika Serikat pada tahun 1977.
Review Film Late Night with the Devil
Sebagai penggemar film horor yang mengusung genre Found Footage, saya merasa sangat bersemangat untuk menyaksikan film ini. Sebelumnya, saya sudah menikmati beberapa film serupa seperti Cloverfield, Gonjiam Haunted Asylum, dan Paranormal Activity.
Salah satu daya tarik utama dari genre ini adalah kemampuannya untuk membuat penonton merasa seolah-olah mereka ikut terlibat dalam peristiwa yang terjadi dalam film tersebut.
Namun, "Late Night with the Devil" berhasil mengambil pengalaman horor tersebut ke tingkat yang lebih menegangkan, menjadikan saya merasa terhantui sepanjang hari setelah menontonnya.
Biasanya, orang menonton acara talkshow sebagai cara untuk menghibur diri dari kepenatan aktivitas sehari-hari. Mereka mengharapkan tawa dan suasana yang menyenangkan.
Namun, film ini membalikkan konsep tersebut dengan memasukkan elemen-elemen horor dari tahun 1970-an yang berkaitan dengan kerasukan setan, setanisme, dan ilmu gaib. Dengan begitu, film ini mengubah hal-hal yang biasa menjadi momen yang menakutkan.
Untuk merasakan horor sepenuhnya, penonton harus bersabar karena film ini disajikan seperti episode nyata dari acara televisi yang berlangsung secara real-time.
Oleh karena itu, alur film ini berjalan dengan lambat. Bagi saya, ini sangat menarik, tetapi bisa menjadi membosankan bagi penonton yang menginginkan tontonan aksi yang bergerak cepat.
Dari awal hingga akhir, kita diarahkan untuk menyaksikan film seolah-olah kita adalah penonton televisi di rumah pada tahun 1977, yang duduk di ruang keluarga pada larut malam.
Ketika film mendekati puncaknya, saya tidak lagi merasa seperti menonton film; sebaliknya, saya merasa terlibat secara langsung dalam pengalaman tersebut. Ini sungguh mengagumkan.
Walaupun "Late Night with the Devil" menghadirkan kisah horor yang intens dan sering membuat detak jantung berpacu, film ini juga memasukkan momen-momen komedi yang sesuai.
Menurut pandangan saya, "Late Night with the Devil" adalah film yang patut direkomendasikan bagi para penggemar horor yang ingin menyaksikan sesuatu yang sedikit berbeda.
Namun, saya ingin memberi peringatan bahwa pengalaman menonton film ini membutuhkan kesabaran karena alurnya yang lambat. Secara keseluruhan, saya sangat puas dengan film ini. Skor yang saya berikan adalah 9/10.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS