Ulasan Film Padmaavat, Tentang Wanita Legendaris yang Masyhur di India

Hikmawan Firdaus | Lena Weni
Ulasan Film Padmaavat, Tentang Wanita Legendaris yang Masyhur di India
Poster Film Padmaavat (Prime Video)

Yang lagi butuh rekomendasi film India, sini merapat! Soalnya, kali ini saya mau bahas tipis-tipis soal Padmaavat, film yang sutradarai oleh Sanjay Laela Bhansali, yang mungkin bakal jadi kandidat kuat sebagai film yang akan kamu saksikan di waktu senggang.

Film yang mendapuk aktris Deepika Padukone sebagai pemeran utamanya ini mengikuti kisah tentang perjalanan Ratu Rajput bernama Rani Padmaavat (Deepika Padukone) dalam menjaga kehormatan dan kesetiaannya kepada sang suami ketika menghadapi kelicikan Sultan Alauddin. 

Kisahnya bermula ketika penguasa Mewar, Maharawal Ratan Singh (Shahid Kapoor) yang tengah berburu di hutan Singhal, tak sengaja terkena panah milik Padmaavat yang juga tengah berburu di hutan Singhal. Atas kelalaiannya itu, Padmaavat pun membawa Ratan Singh yang terluka ke kediamannya.

Padmaavat memberikan pengobatan dan melayani Ratan Singh sampai tumbuhlah benih-benih cinta di hatinya. Begitu pun dengan Ratan Singh, ia malah sudah jatuh cinta pada Padmaavat, bahkan sejak pertemuan pertama mereka. Dengan rasa cinta yang sama besarnya, mereka pun memutuskan menikah dan hidup bersama di Cittor. 

Di Cittor, kecantikan Padmaavat jadi bahan perbincangan. Saking cantiknya, seorang brahmana pun ikut khilaf dan lancang melakukan perbuatan tercela. Sang brahmana akhirnya terusir dari negerinya dan kejadiannya itu pun menjadi awal mula dari petaka bagi Padmaavat, suami, dan rakyatnya. 

Diceritakan, sang brahmana yang terusir itu menghasut seorang raja lalim bernama Sultan Alauddin Khilji (Ranveer Singh) untuk merebut Padmaavat dari suaminya. Menurut sang brahmana, tak hanya memiliki kecantikan yang sempurnanya tiada tara, Padmaavat pun akan membawa keberuntungan kepada Sultan Alauddin jika berhasil mempersuntingnya.

Alhasil, dengan iming-iming menggiurkan tersebut, pecahlah perang menakutkan yang berujung pada pengorbanan sakral Padmaavat dalam menjaga kehormatan dan kesetiaannya pada sang suami. 

Ulasan Film Padmaavat

Sebenarnya ada banyak hal yang menarik untuk dibahas dari film ini. Tapi berhubung, perwatakan tokohnya mencuri fokus saya, sinematografi, efek visual, set latar hingga tatanan suara dan musiknya kali ini harus saya kesampingkan. Jadi, kali ini fokus bahasan berkutat pada perwatakan tokoh saja, ya! 

Menurut saya, film ini berfokus pada karakter Padmaavat, Ratu Rajput yang tak hanya sempurna kecantikannya, tapi tangguh dalam segala medan pertempuran yang dihadapinya. Sejak film dimulai karakter Padmaavat memang sudah mencuri perhatian, bagi saya, ia adalah wanita yang lugas, tangguh dan unik dibandingkan karakter wanita pada umumnya.

Adegan paling awal yang membuat saya terkesan pada karakter Padmaavat adalah ketika Padmaavat menunjukkan ketertarikannya pada Ratan Singh dengan cara melukai dada Ratan Singh supaya tidak kembali ke negeri asalnya, saking tak siapnya Padmaavat berpisah dengan Ratan Singh. 

Karakter kuat Padmaavat yang demikian pun disampaikan secara konsisten sampai ke penghujung cerita. Ketika konflik cerita berkembang pun, karakter Padmaavat tetap digambarkan sebagai pejuang yang teguh menjaga kehormatannya ketika berupaya menyelamatkan suami juga negerinya dari jeratan si maruk, Alauddin. Sebagai gantinya, ia pun menggunakan kecerdasannya yang luar biasa untuk menghadapi Alauddin yang licik. 

Bicara soal keseimbangan antar karakter, memang saya akui sih, selain Padmaavat dan Alauddin, tak ada karakter lain yang benar-benar kuat. Ya, meskipun keberadaan beberapa karakter penting untuk merangkai cerita, pada dasarnya cerita ini hanya tentang pertempuran Padmaavat dan Alauddin saja.

Terlebih pada karakter ratu Cittor yang pertama, keberadaannya seperti bayangan yang ada-tak ada pun, tak ketara perbedaannya, saking kurangnya pengembangan karakternya itu. 

Meski demikian, segalanya bisa dimaklumi, bagaimana pun film ini berjudul Padmaavat, jelas karakter Padmaavat harus menjadi point dari film ini. Dan Alauddin sebagai tokoh antagonis patut menonjol sebab bertindak sebagai penggulir konflik cerita, sisanya sah-sah saja bertindak sebagai tokoh-tokoh pendamping, yang beberapa di antaranya, penting untuk membangun cerita. Segitu dulu, ya! Semoga ulasan ini bisa membantumu dalam menentukan pilihan. Selamat menyaksikan! 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak