Saya yakin setiap orang ingin menjadi sosok pribadi lebih baik. Sosok yang perilakunya hari ini lebih baik dari kemarin. Hal ini sangatlah wajar. Sebab agama juga mengajarkan agar kita selalu berusaha menjadi manusia yang lebih baik dari hari-hari yang lalu. Orang yang perilakunya hari ini lebih baik dari hari-hari yang sudah lewat adalah termasuk orang yang beruntung dan mulia.
Sebagian dari kita tentu sudah pernah mendengar kata ‘hijrah’. Istilah ‘hijrah’ biasanya disematkan kepada orang-orang yang tengah berjuang di jalan Allah Swt., lebih mendekatkan diri kepada-Nya, dan berusaha menjadi sosok manusia yang lebih baik.
Penting digarisbawahi bahwa upaya menjadi lebih baik itu berlaku untuk dirinya dan tidak gampang menghakimi atau merendahkan orang-orang yang belum hijrah. Dalam buku ‘Habis Hijrah Terbitlah Berkah’ dijelaskan bahwa hijrah itu bukan menjadi lebih baik dari orang lain, tapi menjadi lebih baik dari diriku yang dulu.
Hijrah berarti bergerak, berpindah, dan meninggalkan kenyamanan kita dalam kubangan dosa dan maksiat. Sebab kalau kita bertahan dan enggan untuk meninggalkan, maka sulit bagi kita untuk berubah ke arah kebaikan. Tentu akan banyak risiko yang kita hadapi; kehilangan teman-teman yang buruk, kebiasaan yang buruk, atau lingkungan yang buruk. Tapi yakinlah, siapa yang berhijrah di jalan Allah, niscaya akan mendapatkan kehidupan yang luas dan rezeki yang banyak (hlm. 11).
Bicara tentang rezeki yang banyak, tentu tak melulu bicara soal harta benda. Sebab, rezeki itu bisa berbentuk hal-hal lain yang manfaatnya jauh lebih besar daripada harta benda yang kita miliki. Misalnya, rezeki berupa kesehatan, ini adalah rezeki yang luar biasa besar, karena dengan tubuh yang sehat kita bisa memperbanyak amal kebajikan.
Seburuk apa pun perilaku kita saat ini, masih banyak peluang untuk melakukan hijrah. Jadi, jangan pernah merasa putus asa atau tidak berniat untuk membenahi diri. Kita harus ingat bahwa Allah selalu membukakan pintu lebar kepada hamba-hamba-Nya yang ingin bertobat dan kembali ke jalan lurus yang diridai-Nya.
Dalam buku ini diungkap: “Bukankah Allah telah berjanji kepada kita bahwa Dia akan mengampuni dosa yang telah kita lakukan dan Dia tidak akan peduli lagi dengan dosa tersebut jika kita betul-betul memohon ampun kepada-Nya”.
Buku ‘Habis Hijrah Terbitlah Berkah’ karya Andri Astiawan Azis yang diterbitkan oleh Qafila (Jakarta) ini cocok dijadikan sebagai salah satu buku panduan buat siapa saja yang ingin memperbaiki kualitas diri. Semoga ulasan ini bermanfaat.