Ulasan Buku The Road Less Traveled: Membuka Mata tentang Cinta dan Disiplin

Hayuning Ratri Hapsari | idra Fania
Ulasan Buku The Road Less Traveled: Membuka Mata tentang Cinta dan Disiplin
Cover buku The Road Less Traveled. (goodreads.com)

Buku The Road Less Traveled karya M. Scott Peck bukan sekadar memberikan solusi cepat untuk masalah hidup, tetapi merupakan sebuah perjalanan yang mendalam untuk memahami diri sendiri, cinta, dan disiplin.

Karya ini menggabungkan psikologi, spiritualitas, dan filosofi, sehingga menjadi panduan hidup yang tetap relevan bagi berbagai generasi, termasuk kita yang hidup di zaman serba cepat ini.

Ketika Cinta Mendapat Definisi Baru

Salah satu aspek yang paling menarik dalam buku ini adalah cara Peck mendefinisikan cinta. Berbeda dengan pemahaman umum yang sering mengaitkan cinta dengan perasaan romantis, Peck justru melihat cinta sebagai sebuah tindakan—sebuah pilihan untuk mendukung pertumbuhan diri kita dan orang lain.

Menurutnya, cinta bukan sekadar tentang merasa nyaman, melainkan tentang keberanian untuk menghadapi berbagai tantangan demi orang-orang yang kita cintai.

Gagasan ini terasa sangat baru di tengah budaya modern yang sering kali hanya melihat cinta dari sisi emosional. Peck mengajak kita untuk melihat cinta sebagai sebuah usaha yang memerlukan kerja keras, bukan sekadar sesuatu yang muncul begitu saja.

Pandangan ini membantu kita memahami dinamika hubungan yang sehat, keberanian dan komitmen menjadi faktor penting.

Disiplin: Pilar Kehidupan yang Tidak Bisa Ditawar

Salah satu poin paling menonjol dalam buku ini adalah pembahasan tentang disiplin.

Peck menguraikan empat alat utama dalam disiplin, yaitu menunda kepuasan, menerima tanggung jawab, berkomitmen pada kebenaran, dan menjaga keseimbangan. Ia menggambarkan disiplin sebagai keterampilan yang sangat krusial untuk menghadapi berbagai tantangan dalam hidup.

Di zaman digital sekarang ini, di mana segala sesuatu bisa didapatkan dengan cepat, konsep disiplin yang dibahas dalam buku ini menjadi semakin penting. Menunda kepuasan, contohnya, menjadi tantangan besar ketika semua hal, mulai dari hiburan hingga belanja, hanya berjarak satu klik.

Peck mengingatkan kita bahwa kebahagiaan sejati memerlukan pengorbanan dan kesabaran, yang mungkin terdengar tidak biasa tetapi sangat krusial untuk kelangsungan hidup.

Perjalanan Spiritual di Jalan yang Tidak Biasa

Peck juga menyisipkan unsur spiritual dalam karyanya, yang menjadikannya unik dibandingkan dengan buku pengembangan diri lainnya.

Ia tidak memaksakan agama tertentu, melainkan mengajak pembaca untuk memandang kehidupan dari sudut pandang yang lebih luas. Dalam hal ini, spiritualitas bukan hanya sekadar keyakinan, tetapi juga merupakan ikatan yang mendalam dengan makna dan tujuan hidup.

Pendekatan ini terasa sangat relevan dan memotivasi, terutama bagi pembaca yang mungkin memiliki keraguan terhadap pembahasan spiritual.

Dengan cara ini, Peck membuka kesempatan bagi semua orang, tanpa memandang latar belakang keyakinan mereka, untuk menjelajahi dimensi spiritualitas sebagai bagian dari perjalanan menuju kehidupan yang lebih baik.

Relevansi Buku dalam Kehidupan Modern

Bagi generasi yang sering kali terjebak dalam tekanan untuk selalu produktif dan memenuhi standar hidup yang tinggi, The Road Less Traveled memberikan sudut pandang yang menenangkan dan inspiratif.

Buku ini mengingatkan kita bahwa hidup tidak harus sempurna untuk memiliki makna, melainkan memerlukan keberanian untuk terus melangkah di jalur yang sering kali penuh tantangan.

Dalam konteks hubungan, buku ini sangat penting untuk mengeksplorasi kembali makna cinta di zaman di mana hubungan sering dianggap sebagai sebuah transaksi.

Peck mendorong kita untuk merefleksikan cara kita mencintai dan menerima cinta, tidak hanya sebagai kebutuhan, tetapi juga sebagai proses pertumbuhan bersama.

Kritik dan Refleksi Pribadi

Meskipun buku ini dipenuhi dengan ide-ide yang mendalam, beberapa pembaca mungkin merasakan bahwa alur pembahasannya sedikit lambat, terutama di bagian yang lebih teoritis.

Namun, di sinilah letak keunggulannya. Peck tidak terburu-buru memberikan jawaban, melainkan mengajak pembaca untuk merenungkan dan menyelami lebih dalam.

Sebagai seorang pembaca, saya merasakan bahwa buku ini lebih dari sekadar sebuah karya tulis.

Buku ini menjadi cermin yang mendorong kita untuk merenungkan, Apakah saya menjalani hidup sesuai dengan prinsip yang saya anut? atau Bagaimana saya dapat mencintai dengan lebih tulus dan penuh komitmen? Meskipun pertanyaan-pertanyaan ini mungkin sulit untuk dijawab, namun sangat penting untuk kita renungkan.

Kesimpulan: Sebuah Panduan Hidup yang Abadi

Buku Jalan yang Kurang Dilalui adalah karya yang berbicara tidak hanya kepada pikiran, tetapi juga kepada perasaan. M. Scott Peck membahas tema cinta, disiplin, dan spiritualitas, memberikan panduan untuk menjalani hidup dengan keberanian dan kesadaran. Buku ini mengingatkan kita bahwa perjalanan hidup yang berarti sering kali dimulai dengan keberanian untuk memilih jalan yang jarang dilalui.

Bagi siapa saja yang ingin memahami lebih dalam tentang diri sendiri, hubungan, dan makna hidup, buku ini adalah sahabat yang ideal. Ia tidak menawarkan jawaban instan, melainkan mendorong kita untuk menggali kebenaran yang selama ini terpendam dalam diri kita.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak