Romance bisa dikatakan menjadi salah satu genre yang banyak digemari, entah itu dalam bentuk film, drama, maupun buku. Dalam bentuk buku, jika membacanya sedikit banyaknya dapat membuat perasaan menjadi baik. Salah tingkah dan terus tersenyum karena aksi para tokoh fiksi di dalamnya.
Buku dengan genre ini sering dipandang sebelah mata sebab diduga hanya tentang cinta-cintaan yang seolah-olah tidak bermanfaat untuk dibahas. Padahal jika ingin dilihat lebih jauh, melalui novel genre ini dapat disisipkan informasi untuk membangun kesadaran akan hubungan yang sehat dan tidak sehat.
Kendati demikian, tidak ada salahnya juga jika hanya ingin membaca buku romance sebagai hiburan untuk melarikan diri sejenak dari kehidupan yang riuh. Maka berikut lima judul buku romance yang ditulis oleh penulis lokal. Let's check it out!
1. Romantika Runika
Kisah dalam buku Romantika Runika karya Nureesh Vhalega ini tak kalah manis dari sampulnya. Bercerita tentang Runi yang tak pernah berhasil menjalin hubungan lebih dari sembilan bulan yang bertemu dengan Raiden pertama kali saat di perjalanan menuju tempat bekerjanya yang baru. Ternyata dirinya dan Raiden bekerja di tempat yang sama. Namun, apakah bersama Raiden, Runi dapat menjalin hubungan lebih dari sembilan bulan?
Romantika Runika menyinggung hal penting lainnya seperti batasan yang sehat dan keuangan. Meskipun pembahasannya terkesan serius, buku ini tetap berhasil membuat gemas karena manisnya interaksi antara Runi dan Raiden.
2. Heartwarming Chocolate
Mari mengunjungi kota Bandung untuk bertemu Auden dan Viola. Pertemuan keduanya dengan pemilik Kedai Marzipan untuk mengetahui alasan tutupnya kedai tersebut secara permanen membawa mereka pada misi untuk meracik minuman cokelat agar memiliki rasa yang sama dengan cokelat dari Kedai Marzipan. Kebersamaan ini tak dapat dielakkan membuat perasaan yang aneh namun menyenangkan tumbuh di antara keduanya.
Prisca Primasari tidak menempatkan konflik yang rumit sehingga menjadikan Heartwarming Chocolate sangat cocok untukmu yang ingin mencicipi karya yang manis dan ringan. Apalagi kalau kamu seorang pencinta cokelat tentu tak mau ketinggalan, bukan?
3. A Love Like This
Setelah dari Bandung, bagaimana jika kita ke kota Beijing? Restoran The Capital Beijing menjadi tempat bertemunya kembali dua sahabat yang telah lama terpisah. Selena merupakan chef pastry baru di restoran tersebut bertemu dengan Huang Lei yang ternyata adalah manajer di restoran yang sama.
Buku ini berpotensi membuatmu lapar dan menginginkan makanan yang disebutkan dalam buku ini, lho. Lalu A Love Like This karya Ayu Rianna ini merupakan tipe slowburn romance yang menjadikan buku ini cocok untukmu yang menginginkan buku romantis dengan pergerakan yang menyusup secara perlahan.
4. The Case We Met
Butuh bacaan halal romance? The Case We Met karya Flazia inilah jawabannya! Tuduhan melakukan malapraktik yang dilayangkan kepada Natan menjadikannya kembali bertemu dengan Dita yang bekerja sebagai pengacara. Buku bersampul merah ini memadukan tokoh utama yang bekerja di bidang kedokteran dan hukum, namun berhasil diracik dengan baik sehingga buku ini termasuk buku yang page-turner.
The Case We Met merupakan buku yang dapat membuat merasa kupu-kupu bertebaran, namun juga mengocok perut akan tingkah kocak tiga orang bersahabat yakni Natan, Rehan dan Akbar. Tertarik untuk mencoba?
5. Hospital Cafe
Setelah mengundurkan diri dari tempatnya bekerja, Tarra membuka cafe miliknya sendiri di rumah sakit yang sama dengan tempat mantan tunangannya bekerja, Zidan. Sibuk dalam mengurus cafe, namun Tarra menangkap seorang pria yang kerap memperhatikannya dari luar yang ternyata adalah seorang dokter bernama Adam.
Hospital Cafe karya Olivia Lin memiliki Tarra sebagai tokoh utama wanita yang merupakan seorang wanita independen. Kisah romantis dalam buku ini menyenangkan untuk diikuti terlebih karena kematangan dalam cara berpikir oleh Tarra dan Adam menjadikan kisahnya tidak bertele-tele.
Lima buku di atas juga dapat menjadi pilihan yang cocok untuk dibaca saat tengah beristirahat dari beraktivitas, lho. Meskipun ringan, buku-buku di atas turut menyisipkan isu-isu penting seperti memilah sampah, menerapkan batasan, menemukan keunikan diri dan tentunya masih banyak yang lainnya. Bagaimana menurutmu? Menarik untuk dibaca, bukan?