Ulasan Novel A Wrinkle in Time: Perjalanan Panjang Ruang dan Waktu

Sekar Anindyah Lamase | Davina Aulia
Ulasan Novel A Wrinkle in Time: Perjalanan Panjang Ruang dan Waktu
Novel A Wrinkle in Time (goodreads.com)

"We can't take any credit for our talents. It's how we use them that counts." Demikian yang ditulis oleh Madeleine L'Engle melaui novel populernya A Wrinkle in Time. Kalimat ini seolah menjadi gerbang utama bagi kita semua untuk menyadari bahwa tidak akan bermanfaat suatu kemampuan jika kita tidak memanfaatkannya dengan baik. 

A Wrinkle in Time adalah novel fantasi ilmiah yang mengisahkan petualangan seorang gadis muda dalam mencari ayahnya yang hilang di dimensi lain. Novel ini menggabungkan unsur ilmiah, filosofi, hingga nilai keluarga yang dibalut dalam kisah penuh imajinasi dan petualangan. Sebagai salah satu karya klasik dalam sastra anak dan remaja, buku ini telah mendapatkan berbagai penghargaan, termasuk Newbery Medal, dan telah menginspirasi banyak pembaca sejak pertama kali diterbitkan.

Novel ini mengikuti kisah Meg Murry, seorang gadis cerdas yang merasa dirinya berbeda dan sulit beradaptasi dengan lingkungannya. Ia memiliki adik laki-laki bernama Charles Wallace yang jenius serta ibu seorang ilmuwan yang kuat. Ayah mereka, Dr. Murry, seorang fisikawan terkenal, menghilang secara misterius setelah melakukan eksperimen terkait perjalanan antardimensi.

Suatu hari, Meg, Charles Wallace, dan teman mereka Calvin O'Keefe bertemu dengan tiga makhluk misterius bernama Mrs. Whatsit, Mrs. Who, dan Mrs. Which, yang memberi tahu mereka bahwa ayah Meg masih hidup tetapi terjebak di dimensi lain.

Mereka pun melakukan perjalanan melalui tesseract, konsep ilmiah yang memungkinkan perjalanan melintasi ruang dan waktu, untuk menyelamatkan Dr. Murry dari kekuatan gelap yang dikenal sebagai The Black Thing. Dalam perjalanan ini, mereka menghadapi berbagai rintangan dan tantangan yang menguji keberanian, kecerdasan, serta kepercayaan diri mereka.

Meg Murry adalah tokoh utama dalam novel ini. Ia digambarkan sebagai gadis yang pintar, tetapi kurang percaya diri dan merasa tidak sesuai dengan lingkungannya. Meg memiliki sifat pemberontak, emosional, dan cenderung impulsif, namun juga penuh kasih sayang dan setia terhadap orang-orang yang ia cintai. Seiring perjalanan yang ia lalui, Meg belajar untuk menerima kekurangannya sebagai kekuatan dan menemukan keberanian dalam dirinya untuk menghadapi kegelapan yang mengancam ayahnya.

Charles Wallace Murry adalah adik Meg yang memiliki kecerdasan luar biasa dan kepekaan terhadap energi di sekitarnya. Ia menjadi kunci dalam memahami dunia baru yang mereka jelajahi. Calvin O’Keefe, di sisi lain, adalah teman Meg yang memiliki latar belakang keluarga bermasalah, tetapi memiliki hati yang hangat dan keterampilan komunikasi yang baik, menjadikannya pendamping setia dalam perjalanan panjang mereka. 

Dr. Murry adalah ayah Meg dan Charles Wallace, seorang ilmuwan yang berani bereksperimen dengan tesseract, namun akhirnya terperangkap dalam kekuatan jahat yang dikenal sebagai The Black Thing. Keberadaannya yang hilang menjadi alasan utama bagi Meg untuk memulai perjalanan penyelamatan ini.

Mrs. Whatsit, Mrs. Who, dan Mrs. Which adalah tiga makhluk misterius yang membimbing Meg dan teman-temannya dalam petualangan mereka. Mrs. Whatsit adalah yang paling ramah dan ekspresif di antara mereka. Mrs. Who memiliki kebiasaan berbicara melalui kutipan dari berbagai tokoh terkenal, sementara Mrs. Which adalah pemimpin di antara mereka, sering muncul dalam bentuk samar dan memiliki kekuatan yang paling besar dalam membimbing mereka melewati dimensi.

Salah satu aspek menonjol dari novel ini adalah penggabungan antara pengetahuan dan fantasi. Konsep tesseract dan perjalanan melalui dimensi lain memberikan sentuhan ilmiah serta fantasi dalam cerita. Madeleine L'Engle berhasil menghadirkan penjelasan yang cukup mudah dipahami, meskipun konsep yang digunakan cukup kompleks.

Selain itu, novel ini juga menekankan pesan moral yang kuat. Cerita ini menunjukkan pentingnya cinta, keberanian, dan percaya pada diri sendiri dalam menghadapi rintangan. Meg, sebagai tokoh utama, belajar bahwa kelemahan yang ia miliki bisa menjadi kekuatannya, yang menjadi pelajaran berharga bagi pembaca, terutama remaja yang mungkin merasa tidak sesuai dengan lingkungan mereka.

Madeleine L'Engle  berhasil membangun dunia yang penuh keajaiban dengan deskripsi yang kaya dan karakter yang berkesan. Keunikan para makhluk di dunia lain, serta perjalanan yang penuh dengan tantangan, menjadikan novel ini seolah menyihir pembaca untuk hanyut didalamnya. 

A Wrinkle in Time merupakan karya fiksi dengan alur yang kaya akan keajaiban. Melalui dinamika yang kompleks, Madeleine L'Engle berhasil memadukan petualangan, sains, dan filsafat dalam satu kisah yang luar biasa. 

Identitas Buku

Judul : A Wrinkle in Time

Penulis :Madeleine L'Engle

Penerbit :Farrar, Starus and Giroux

Tanggal Terbit :1 Januari 1962

Tebal : 218

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak