4 Alasan Kenapa Kamu Harus Nonton Film Lilo and Stitch 2025

Hernawan | Oktavia Ningrum
4 Alasan Kenapa Kamu Harus Nonton Film Lilo and Stitch 2025
Lilo & Stitch (IMDB)

Setelah lebih dari dua dekade menjadi salah satu animasi paling dicintai Disney, Lilo & Stitch akhirnya hadir dalam versi live action pada 23 Mei 2025. Film ini membawa nostalgia yang kuat bagi penggemar lama, sekaligus menyuguhkan cerita yang menyentuh hati bagi penonton baru.

Meski tak lepas dari pro dan kontra, live action satu ini sukses menangkap inti cerita yang menjadikan Lilo & Stitch ikonik sejak awal: kekacauan penuh kasih yang mendefinisikan makna keluarga. Disutradarai oleh Dean Fleischer Camp, film Lilo & Stitch yang diperankan oleh Maia Kealoha ini rugi banget kalau sampai kamu lewatkan. Berikut 4 alasan kenapa kamu harus nonton film Lilo & Stitch! 

1. Interaksi Penuh Kekacauan yang Jadi Tulang Punggung

Hal yang membuat Lilo & Stitch begitu dikenang bukan hanya visual lucunya, tapi juga hubungan dinamis antara gadis kecil eksentrik dan makhluk alien aneh yang impulsif. Di versi animasi, interaksi

ini terasa bebas, anarki, dan justru itulah yang membuatnya autentik. Lilo adalah anak kecil dengan emosi yang tak bisa diprediksi, dan Stitch adalah eksperimen buas yang belajar mencintai. Kekacauan mereka bukan gangguan—melainkan bahan bakar emosi cerita.

Namun sayangnya, versi live action ini terasa lebih tertahan dan rapi. Interaksi Lilo dan Stitch dibingkai dalam batasan yang lebih terkontrol. Elemen kebebasan masa kecil dan spontanitas anarki yang menjadikan cerita aslinya berdenyut, kini terasa lebih “teratur.” Meski begitu, chemistry di antara mereka tetap hadir dan bisa menyentuh, hanya tidak seledak-ledak versi animasinya.

2. Visual yang Mirip, Esensi yang Dijaga

Satu poin kuat dari film ini adalah casting yang berhasil menyerap semangat karakter asli. Pemeran Lilo membawa sisi unik dan kekacauan batin anak kecil yang berusaha memahami kehilangan dan keterasingan. Stitch, meskipun hasil CGI, tetap tampil ekspresif dan menggemaskan.

Dan yang paling penting: cerita klasiknya tetap utuh. Kalimat legendaris “Ohana means family. Family means nobody gets left behind or forgotten” masih menjadi jantung narasi. Film ini tidak mencoba “mengakali” formula lama, tapi justru memperkuatnya.

3. Babak Ketiga yang Menghangatkan

Salah satu kejutan paling menyenangkan adalah babak ketiga yang tidak ada dalam versi animasi. Di sinilah live action ini terasa lebih matang dan emosional. Penambahan ini tidak hanya memperluas kisah keluarga Lilo, tapi juga mempertegas nilai penting tentang penerimaan, kehilangan, dan cinta yang tidak bersyarat. Penonton diberi ruang lebih luas untuk merasa terhubung secara emosional dengan karakter-karakter utama. Namun, ada yang terlupakan...

Sayangnya, satu kekurangan besar dari film ini tidak bisa diabaikan: absennya lagu ikonik “Can’t Help Falling in Love (Live)” versi F4 dalam bagian utama film. Lagu ini dulunya menjadi semacam nyawa tambahan bagi emosi film. Tidak mendengarnya kali ini terasa seperti kehilangan satu benang nostalgia penting yang dulu menyatukan banyak momen emosional dalam animasinya.

4. Hangat, Tapi Tidak Meledak

Lilo & Stitch versi live action tetap berhasil membangkitkan rasa, terutama bagi mereka yang tumbuh bersama film aslinya. Meski lebih terkendali dan kehilangan beberapa elemen chaos yang membuatnya spesial, film ini tetap hangat, menyentuh, dan berhasil menyampaikan pesan klasiknya: tidak ada keluarga yang ditinggalkan.

Dan di akhir hari, mungkin itu yang paling penting—mengingatkan kita bahwa dalam dunia yang kacau sekalipun, rumah bisa ditemukan di tempat yang paling tidak terduga.

Jadi gimana nih, yakin mau ketinggalan nonton keseruan film satu ini? 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak