Review Film Bring Her Back: Teror Mengendap di Balik Senyum Ibu Asuh

Hikmawan Firdaus | Athar Farha
Review Film Bring Her Back: Teror Mengendap di Balik Senyum Ibu Asuh
Poster Film Bring Her Back (IMDb)

Duo bersaudara Danny dan Michael Philippou, kembali dengan Film Bring Her Back. Setelah kesuksesan besar mereka dalam Film Talk to Me yang punya konsep horor unik dan fresh, kali ini filmnya cukup bikin penasaran dengan bagaimana mereka mengembangkan gaya horor di film terbarunya. Ternyata, film yang sudah tayang internasional sejak 30 Mei 2025, membawa kita ke ranah horor psikologis yang lebih kelam, lebih berat, dan memang agak berbeda nuansanya.

Penasaran dengan kisahnya? Yuk, kepoin bareng!

Sekilas tentang Film Bring Her Back

Kisahnya berputar pada dua saudara tiri, Andy (Billy Barratt) dan Piper (Sora Wong), yang kehilangan ayah mereka secara tiba-tiba. 

Piper buta, dan Andy yang belum genap 18 tahun, berusaha sekuat tenaga untuk menjaga adiknya tetap bersama. 

Saat mereka ditempatkan di bawah pengawasan seorang ‘social worker’ bernama Wendy (Sally-Anne Upton), mereka pun dihadapkan pada sosok Laura (Sally Hawkins), si mantan pekerja sosial yang mengadopsi mereka. 

Namun, apa yang seharusnya jadi tempat aman justru berubah jadi jebakan berbahaya. Laura, yang belum pulih dari kematian putrinya, Cathy, ternyata melakukan ritual aneh dan terlibat dalam praktik okultisme yang mengganggu Andy.

Andy mulai mengalami hal-hal aneh, termasuk gangguan psikologis seperti mengompol, yang membuatnya mempertanyakan realita di sekelilingnya dan niat sebenarnya dari Laura.

Jadi, apakah Andy dan Piper akan baik-baik saja? Sepertinya nggak, tapi Sobat Yoursay bisa kulik sendiri dengan menontonnya. 

Impresi Selepas Nonton Film Bring Her Back 

Aku merasa ‘Bring Her Back’ tuh film yang berani, tapi juga sedikit terlalu ambisius dalam penyampaian ceritanya. 

Aku paham mereka ingin mengeksplorasi berbagai sisi kengerian. Mulai dari gaslighting, kekerasan psikologis, hingga unsur supranatural dan bahkan ritual kultus asing yang sesekali muncul lewat video-video misterius. 

Namun, jujur ya, hasilnya, ada beberapa bagian yang terasa agak berlebihan dan kurang fokus, terutama untuk penonton yang lebih suka cerita horor dengan narasi yang ketat.

Eh, tapi saat cerita fokus ke hubungan antara Andy, Piper, dan Laura, aku rasa dinamika mereka di film ini yang paling kuat dan paling menyentuh.

Akting Sally Hawkins benar-benar jadi pusat perhatian. Biasanya aku mengenal dia sebagai sosok hangat dan penuh kasih sayang. Ingat Film Paddington? Tapi di sini dia memunculkan sisi lain sebagai wanita dengan luka mendalam yang membungkusnya dalam kebaikan yang palsu dan manipulasi. Perannya terasa sangat kompleks dan dia memainkannya dengan begitu meyakinkan, sehingga membuatku was-was setiap kali dia muncul di layar.

Billy Barratt juga tampil oke sebagai Andy, sosok kakak yang berjuang melindungi adiknya sambil berusaha tetap tegar meski dirinya sendiri sedang rapuh. Ada momen-momen lembut dan lucu di antaranya, yang jadi keseimbangan yang bagus di tengah ketegangan film. Sora Wong sebagai Piper juga oke sih. Dia membawakan karakter yang buta dengan cukup natural, penuh emosi, dan membuat aku peduli pada nasibnya.

Betewe, aku juga suka bagaimana kamera mengambil sudut pandang yang intens dan detail, dengan menonjolkan ketegangan di setiap ruangan, bahkan di setting yang kelihatannya biasa saja. Gaya visualnya tuh nambah aura misteri dan menekan perasaan nggak nyaman, yang sangat pas untuk film horor psikologis.

Kalau aku harus merekomendasikannya, ‘Bring Her Back’ memang punya niat besar dan berhasil menampilkan sisi gelap dunia foster care dengan cara yang menegangkan dan emosional. Meski nggak sempurna dan terkadang terasa berlebihan, aku tetap merasa film ini layak ditonton Sobat Yoursay. Harap bersabar, film ini baru tayang di beberapa bioskop Indonesia, dan akan meluas dalam minggu awal Juni 2025. Selamat nonton ya. 

Skor: 3/5

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak