Lagu "Love Yourself" yang dirilis oleh Justin Bieber pada tahun 2015 menjadi salah satu karya paling ikonik dari album 'Purpose'. Lagu ini bukan sekadar lagu perpisahan biasa, melainkan bentuk refleksi yang dalam tentang hubungan toksik dan keberanian untuk mengatakan cukup. Dengan lirik yang tajam namun tetap elegan, "Love Yourself" menyampaikan pesan bahwa mencintai diri sendiri lebih penting daripada terus bertahan dalam cinta yang menyakiti.
Dari bait pertama, pendengar sudah dibawa masuk ke dalam cerita yang penuh kekecewaan. “For all the times that you rained on my parade,” adalah metafora yang menggambarkan bagaimana sang mantan pasangan selalu merusak kebahagiaan Bieber. Bahkan, ia menyindir bagaimana sang mantan memanfaatkan namanya untuk masuk ke klub-klub eksklusif. Lirik ini membongkar sikap egois dan manipulatif yang telah ia alami selama hubungan itu.
Meski temanya menyakitkan, lagu ini justru dinyanyikan dengan nada yang tenang, seolah menunjukkan bahwa Bieber telah melampaui masa-masa kelam tersebut. Ia tidak sedang menangis atau meratap, melainkan dengan jujur menyatakan bahwa ia sudah move on. Kalimat, “You think I’m cryin’ on my own, well, I ain’t,” menunjukkan sikap tegas dan ketegaran.
Salah satu bagian paling terkenal dari lagu ini adalah, “My mama don’t like you and she likes everyone.” Lirik ini memberikan bobot emosional yang lebih dalam karena menampilkan bahwa bahkan orang terdekatnya, sang ibu, menyadari ketoksikan hubungan itu. Saat orangtua ikut merasa terganggu oleh pasangan kita, bisa jadi itu pertanda bahwa hubungan tersebut memang tidak sehat.
Lagu ini tidak hanya berbicara tentang kekecewaan, tetapi juga tentang pencarian harga diri. Bieber seakan menyadari bahwa terlalu lama ia mengabaikan dirinya sendiri demi cinta yang tidak seimbang. “I’ve been so caught up in my job, didn’t see what’s going on,” adalah pengakuan yang jujur bahwa kesibukan seringkali membuatnya buta terhadap kenyataan yang menyakitkan.
Bagian chorus yang berbunyi, “Cause if you like the way you look that much, oh baby you should go and love yourself,” adalah sindiran halus namun menusuk. Ia menyarankan sang mantan untuk belajar mencintai diri sendiri, daripada terus bersikap egois dan menyalahkan orang lain. Kalimat ini menjadi inti dari keseluruhan pesan lagu: bahwa mencintai diri sendiri lebih penting daripada berusaha mempertahankan hubungan yang merusak.
Lagu ini juga menyoroti ketidakadilan dalam hubungan, seperti saat sang mantan menyalahkan teman-teman Bieber, atau memaksanya menyangkal asal-usulnya. “And every time you told me my opinion was wrong, and tried to make me forget where I came from,” adalah bentuk penolakan atas kontrol emosional yang pernah dialaminya. Ini adalah pengingat kuat bahwa cinta seharusnya tidak membuat seseorang kehilangan identitasnya.
Menariknya, lagu ini sebenarnya ditulis bersama Ed Sheeran dan Benny Blanco. Awalnya, lagu ini ditujukan untuk album Sheeran, namun akhirnya diberikan kepada Bieber karena dianggap cocok dengan situasi emosional yang sedang dialaminya. Dengan aransemen sederhana yang hanya menggunakan gitar, “Love Yourself” justru terasa lebih personal dan menyentuh.
Kesederhanaan musikalitas lagu ini menjadi kekuatan utama. Tanpa suara bass yang mendominasi atau efek suara rumit, pendengar benar-benar bisa fokus pada lirik dan emosi yang ingin disampaikan. Suara Justin terdengar jujur, seakan ia sedang berbicara langsung kepada orang yang membuatnya terluka.
Lagu ini bukan hanya tentang kisah cinta yang gagal, tetapi juga tentang perjalanan spiritual menuju penyembuhan. Bieber tidak menyalahkan dirinya sendiri atas kegagalan hubungan itu, melainkan belajar untuk berdiri tegak dan berkata bahwa ia layak mendapatkan yang lebih baik. Sikap ini menjadi contoh bagaimana seseorang dapat keluar dari hubungan yang merusak dengan kepala tegak.
Selain itu, pesan empowerment dalam lagu ini terasa relevan bagi siapa pun yang pernah terjebak dalam hubungan tidak sehat. Alih-alih meratapi yang telah berlalu, “Love Yourself” mengajarkan kita untuk meletakkan cinta kepada diri sendiri sebagai prioritas. Lagu ini memberi kekuatan bagi banyak orang untuk berkata “cukup” dan berjalan maju.