Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Alam Syah
Ilustrasi anime genre ecchi, To love ru (IMDb)

Anime merupakan salah satu budaya populer Jepang yang telah mendunia. Anime memiliki berbagai macam genre, salah satunya adalah ecchi. Genre ecchi adalah genre yang menampilkan unsur-unsur seksualitas, seperti tubuh wanita yang terbuka, pakaian yang minim, atau adegan-adegan sugestif.

Genre ecchi memiliki keunikan tersendiri yang membuatnya berbeda dari genre-genre anime lainnya. Keunikan pertama adalah genre ecchi sering kali menggunakan humor untuk menyampaikan unsur-unsur seksualitasnya. Hal ini membuat genre ecchi menjadi lebih ringan dan tidak terlalu vulgar.

Humor dalam genre ecchi dapat berupa berbagai macam, seperti lelucon fisik, lelucon kata, atau lelucon situasi. Lelucon-lelucon tersebut sering kali digunakan untuk melucuti unsur-unsur seksualitas yang ada dalam genre ecchi, sehingga membuatnya menjadi lebih ringan dan tidak terlalu vulgar.

Misalnya, dalam anime High School DxD, terdapat karakter bernama Issei Hyoudou yang merupakan seorang pecinta perempuan. Issei sering kali melakukan tindakan-tindakan mesum terhadap karakter-karakter perempuan di anime tersebut. Namun, tindakan-tindakan mesum tersebut sering kali berakhir dengan kegagalan atau kekecewaan, sehingga membuat adegan-adegan tersebut menjadi lebih lucu daripada vulgar.

Keunikan kedua adalah genre ecchi sering kali menggunakan karakter-karakter yang moe. Moe adalah istilah Jepang yang mengacu pada karakter yang memiliki penampilan yang imut dan menggemaskan. Karakter-karakter moe sering kali digunakan dalam genre ecchi untuk menambah daya tariknya.

Karakter-karakter moe dalam genre ecchi sering kali memiliki tubuh yang kecil dan ramping, dengan fitur-fitur wajah yang imut. Mereka juga sering kali mengenakan pakaian yang minim, sehingga menampilkan lekuk-lekuk tubuh mereka yang indah.

Misalnya, dalam anime To Love-Ru, terdapat karakter bernama Lala Satalin Deviluke yang merupakan seorang putri alien. Lala memiliki tubuh yang kecil dan ramping, dengan fitur-fitur wajah yang imut. Dia juga sering kali mengenakan pakaian yang minim, sehingga menampilkan lekuk-lekuk tubuhnya yang indah.

Selain keunikan-keunikan tersebut, genre ecchi juga memiliki kontroversi tersendiri. Kontroversi pertama adalah genre ecchi sering kali dianggap sebagai genre yang tidak mendidik. Hal ini karena genre ecchi sering kali menampilkan unsur-unsur seksualitas yang berlebihan.

Genre ecchi sering kali menampilkan adegan-adegan yang sugestif, seperti tubuh wanita yang terbuka atau pakaian yang minim. Adegan-adegan tersebut dapat dianggap tidak mendidik karena dapat membangkitkan gairah seksual pada penonton, terutama anak-anak dan remaja.

Kontroversi kedua adalah genre ecchi sering kali dianggap sebagai genre yang merendahkan perempuan. Hal ini karena genre ecchi sering kali menampilkan perempuan sebagai objek seksual.

Genre ecchi sering kali menampilkan perempuan dalam posisi yang lemah dan pasif. Perempuan sering kali menjadi objek yang dieksploitasi secara seksual oleh laki-laki. Hal ini dapat dianggap merendahkan perempuan karena menempatkan perempuan sebagai objek yang tidak berdaya.

Meskipun memiliki kontroversi, genre ecchi tetap menjadi salah satu genre anime yang banyak disukai.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Alam Syah