Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Xandra Junia Indriasti
Ilustrasi pelecehan seksual terhadap mahasiswa (Suara.com/Ema)

Baru-baru ini, negara kita tengah dihadapkan dengan kasus yang melibatkan pelecehan seksual. Beberapa pihak seakan tidak peduli dengan kondisi mental para korban dan beranggapan segalanya bisa kembali berjalan normal.

Padahal, pelecehan seksual adalah satu perbuatan yang sulit diterima bagi para korban. Waktu pemulihannya juga bisa sangat panjang hingga bertahun-tahun lamanya. Mungkin bagi sebagian yang tidak kuat akan menyakiti dirinya sendiri dan berujung kematian.

Untuk itu, perlu adanya kesadaran bahwa para korban pelecehan seksual bisa mengalami berbagai gangguan mental yang sangat berat. Nah, berikut ini 4 di antaranya, seperti dirangkum dari Hello Sehat.

1. Trust Issue

Trust Issue adalah kondisi di mana seseorang sulit percaya terhadap orang lain. Biasanya diakibatkan oleh sesuatu yang menyakitkan di masa lalu. Menurut pandangannya, semua orang tidak terlihat beda.

Misal, pada kasus pelecehan seksual, ia akan menganggap orang yang ada di sekitarnya sama seperti pelaku. Bahkan, ketidakpercayaan itu bisa timbul pada anggota keluarga, seperti kakek, nenek, ayah, ibu, paman, bibi, dan saudara kandung.

Membangun rasa percaya para penderita trust issue bukanlah perkara mudah. Diperlukan banyak waktu dan hal yang dapat meyakinkannya bahwa tiap orang tidak jahat.

2. Trauma

Secara psikologis, trauma adalah keadaan seseorang yang diakibatkan oleh peristiwa buruk. Kondisi ini membuat yang mengalaminya merasa tidak aman, nyaman, dan berdaya dalam menjalani kehidupan. Seringkali, emosi akan tersiksa karena mengingat hal-hal yang menjadi penyebab tersebut.

Contoh, jika menjadi korban pelecehan seksual, ingatan akan kejadian buruk itu terus-terusan menghantui. Bahkan, saat mereka sedang terdiam. Tiba-tiba kepala merasakan sakit dan rentan berujung teriak karena terlalu takut. Tidak jarang diperlukan obat penenang untuk mengatasinya.

Masa pemulihan orang dengan trauma sangat lama. Pasalnya, pikirannya seringkali terpicu pada peristiwa di masa lalu meskipun tidak dipancing oleh hal-hal bersangkutan. Ia bisa mengingat sendiri dan membuatnya semakin merasa terancam.

3. Anxiety

Anxiety merupakan satu gangguan mental yang penderitanya mengalami rasa cemas berlebih. Penyebab gangguan ini juga didasarkan pada peristiwa buruk yang membuatnya takut dengan sesuatu atau seseorang. Penderitanya juga seringkali merasa tidak aman.

Pada kasus pelecehan seksual, korban dengan anxiety akan merasa takut bertemu siapapun. Untuk ke luar rumah juga menjadi terancam. Mereka khawatir kejadian buruk yang pernah dialaminya akan terulang kembali. Oleh karenanya, penderita gangguan kecemasan lebih sering menyendiri dan menghindari kerumunan.

Parahnya lagi, misal ia dilecehkan dalam keadaan sedang tidak sadarkan diri atau tidur. Kemungkinan besar, ia akan merasa cemas dan khawatir untuk memejamkan mata. Akibatnya, guna perasaan lebih tenang, para korban ini memilih untuk tidak tidur, yang mana justru dapat menimbulkan penyakit baru. Bisa sakit kepala, mata, dan lain-lain.

4. Depresi

Depresi adalah gangguan suasana hati yang membuat seseorang terus-terusan merasa sedih, bahkan tidak ada gairah untuk menjalani hidup. Para penderitanya akan sulit menjalani aktivitas normal. Mereka juga cenderung cepat lelah, baik secara fisik maupun mental.

Depresi disebabkan oleh berbagai hal yang tentu dianggap buruk bagi penderitanya. Misal, pernah dilecehkan. Situasi mengerikan itu membuat emosinya terus tidak stabil dan masuk ke dalam pikirannya di tiap waktu, termasuk saat tengah beraktivitas.

Tak hanya kehilangan minat melakukan pekerjaan, seseorang yang mengalami depresi akan berhenti makan dan sulit tidur. Parahnya lagi, bisa menyakiti dirinya dengan melukai anggota tubuh hingga berujung menghilangkan nyawanya sendiri.

Itulah keempat gangguan mental yang bisa dirasakan para korban pelecehan seksual. Untuk itu, kamu perlu lebih sadar bahwa kesehatan mental seseorang itu sangat penting.

Xandra Junia Indriasti