Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Xandra Junia Indriasti
Ilustrasi produk makanan dan minuman kemasan yang mengandung zat adiktif (pixabay)

Zat aditif merupakan kandungan buatan yang biasanya dipakai pada makanan atau minuman kemasan. Jenisnya sangat banyak, tapi hanya beberapa yang disebut paling populer.

Berikut ini, hellosehat dan alodokter melansir tujuh zat adiktif pada makanan atau minuman kemasan yang perlu kamu ketahui.

1. Pewarna Makanan

Pewarna buatan dipakai untuk mempercantik tampilan makanan atau minuman. Namun, tak semuanya aman digunakan karena ada beberapa yang justru memicu penyakit, seperti alergi, kanker, dan tumor.

Oleh karenanya, usahakan memilih produk asupan yang menggunakan bahan pewarna alami. Dengan begitu, kamu akan terhindar dari berbagai risiko penyakit tersebut.

2. MSG

MSG merupakan kependekan dari monosodium glutamat, sebuah zat aditif yang biasa digunakan sebagai penyedap rasa. Dikenal dengan nama mecin dan seringkali dipakai pada makanan kemasan atau cepat saji.

Banyak opini mengungkapkan bahwa efek pengonsumsian MSG ini adalah dapat memperlambat kemampuan berpikir, sakit kepala, dan mual. Namun, para peneliti masih belum menemukan kaitan khusus antar keduanya.

3. Pemanis Buatan

Ada beberapa pemanis buatan yang rendah kalori dan tentunya baik untuk mengurangi berat badan serta mengontrol kadar gula darah. Dua di antaranya adalah sakarin dan aspartam.

Namun, meski diperbolehkan, kamu tidak dianjurkan untuk mengonsumsi pemanis buatan secara berlebih. Pasalnya, zat aditif ini justru dapat mendorong produksi lemak pada tubuh sehingga bisa memicu kegemukan.

4. Sirup Jagung Fruktosa

Sirup jagung fruktosa adalah zat aditif yang biasa ditemukan pada produk soda, permen, sereal, jus, dan makanan ringan lainnya. Terlalu banyak mengonsumsi kandungan ini nyatanya dapat meningkatkan risiko diabetes.

Tak hanya itu, sirup jagung tinggi fruktosa ini juga merangsang peradangan sel yang akan menimbulkan berbagai penyakit, mulai dari kanker hingga gangguan jantung. Sebagai gantinya, kamu bisa mengganti zat ini dengan madu.

5. Perasa Buatan

Perasa buatan seringkali ditemukan pada makanan dan minuman kemasan, mulai dari cokelat, vanila, hingga buah-buahan. Namun, kamu disarankan untuk membatasi mengonsumi asupan dengan kandungan ini.

Pasalnya, menurut para ahli, perasa buatan mempunyai efek racun bagi sel tulang serta memperlambat pembelahannya. Usahakan mengurangi makanan dan minuman dengan perasa buatan, serta memilih yang berbahan alami.

6. Lemak Trans

Lemak trans terbentuk saat minyak berubah padat. Jenisnya sendiri terbagi menjadi dua, yakni alami yang berasal dari usus hewan dan buatan yang dihasilkan oleh penambahan hidrogen pada minyak sayur.

Beberapa asupan yang menggunakan zat aditif ini adalah biskuit, jagung meletup, margarin, makanan digoreng, serta krimer. Berbagai studi menyatakan bahwa lemak trans dapat membahayakan tubuh, termasuk jantung.

Oleh karenanya, hindari pengonsumsian lemak trans terlalu banyak. Lebih baik memakai beragam jenis minyak nabati, seperti zaitun dan biji bunga matahari.

7. Natrium Benzoat

Terakhir ada natrium benzoat yang biasanya dipakai untuk makanan asam atau minuman bersoda. Lembaga obat dan keamanan pangan Amerika, FDA, menyatakan zat ini aman dikonsumsi.

Namun, jika dikombinasikan dengan pewarna makanan atau vitamin C dapat membahayakan tubuh. Diantaranya, meningkatkan risiko penyakit kanker. Untuk itu, kamu perlu teliti sebelum membeli produknya.

Itulah ketujuh zat aditif yang biasa digunakan untuk produk makanan dan minuman kemasan. Kamu boleh mengonsumsi semuanya asal tidak dalam porsi berlebih.

Xandra Junia Indriasti